Ketika mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Senin (20/1/2014), Tri Rismaharini walikota Surabaya setidaknya sempat melaporkan hilangnya sebanyak 420 binatang koleksi KBS. Satwa yang hilang itu diduga adalah satwa yang memang sengaja dikeluarkan oleh Tim Pengelola Sementara (TPS) KBS.
Dokumen yang diterima suarasurabaya.net, menunjukkan ketika KBS dikelola oleh TPS memang ada kebijakan untuk mengurangi satwa dalam jumlah besar-besaran.
Dalam dokumen yang ditandatangani perwakilan pemerintah kota Surabaya, pemerintah provinsi, BKSDA, Persatuan Kebun Binatang, Tim TPS, serta Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati itu, setidaknya ada 24 jenis mamalia yang dinilai berlebihan dan harus segera dikeluarkan. Selain itu juga 5 jenis reptil, serta 13 jenis aves.
Hewan-hewan ini dinilai sudah over populasi, sehingga harus segera dilepasliarkan ataupun dipertukarkan dengan satwa lain dari lembaga konservasi lain.
Dasar untuk mengeluarkan satwa selain daya dukung kandang yang sudah surplus, juga karena kondisi kandang sudah tidak memadai, perilaku mengganggu satwa lain, kesehatan, komposisi umur, perimbangan sex ratio, serta kawin dengan sesama keluarga atau inbreeding.
Beberapa satwa yang dikeluarkan dari KBS itu diantaranya untuk mamalia adalah :
1. Kanguru, dari 37 satwa, 12 dipertahankan di KBS, 25 dikeluarkan dari KBS.
2. Orang utan, dari 16 satwa, 8 dipertahankan, dan 8 dikeluarkan.
3. Beruang madu, dari 15 satwa, 8 dipertahankan dan 7 dikeluarkan.
4. Harimau sumatera, 11 ekor, 6 dipertahankan dan 5 dikeluarkan dari KBS.
5. Gajah sumatera dari 8 ekor, 5 dipertahankan dan 3 dikeluarkan.
6. Celeng goteng, dari 32 ekor, 12 dipertahankan dan 20 dikeluarkan.
7. Babi rusa, dari 37 ekor, 18 dipertahankan dan 19 dikeluarkan.
8. Kuda nil, dari 6 ekor, 3 dipertahankan dan 3 dikeluarkan.
9. Kuda nil mini, dari 7 ekor, 2 dipertahankan dan 5 dikeluarkan.
10. Rusa bawean, dari 65 ekor, 15 dipertahankan dan 50 dikeluarkan.
11. Kambing gunung, dari 27 ekor, 6 dipertahankan dan 21 dikeluarkan.
12. Rusa timor, dari 67 ekor, 20 dipertahankan dan 47 dikeluarkan.
13. Rusa arjuno, dari 27 ekor, 12 dipertahankan dan 15 dikeluarkan.
14. Rusa sambar, dari 29 ekor, 10 dipertahankan dan 19 dikeluarkan.
15. Rusa tutul, dari 15 ekor, 8 dipertahankan, 7 dikeluarkan.
16. Kijang, dari 20 ekor, 9 dipertahankan, 11 dikeluarkan.
17. Bekantan, dari 35 ekor, 20 dipertahankan, 15 dikeluarkan.
18. Monyet ekor panjang, dari 41 ekor, 10 dipertahankan, 31 dikeluarkan.
19. Banteng, dari 11 ekor, 8 dipertahankan, 13 dikeluarkan.
20. Sitatunga, dari 21 ekor, 8 dipertahankan, 13 dikeluarkan
21. Onta punuk satu, dari 11 ekor, 7 dipertahankan, 4 dikeluarkan.
22. Bavian mantel, dari 11 ekor, 5 dipertahankan, 6 dikeluarkan.
23. Beruk, dari 6 ekor, 3 dipertahankan, 3 dikeluarkan.
24. Kera sulawesi, dari 9 ekor, 5 dipertahankan, 4 dikeluarkan.
Sedangkan 13 jenis aves yang berlebihan dan dikeluarkan dari KBS adalah :
1. Pelican kacamata, 152 ekor, 30 dipertahankan, 122 dikeluarkan.
2. Pecuk hitam, 35 ekor, 15 dipertahankan, 20 dikeluarkan.
3. Kuntul kerbau, 38 ekor, 10 dipertahankan , 28 dikeluarkan.
4. Ibis putih kepala hitam, 77 ekor, 14 dipertahankan, 63 dikeluarkan.
5. Elang bondol, 20 ekor, 6 dipertahankan, 14 dikeluarkan.
6. Merak hijau, 20 ekor, 7 dipertahankan, 13 dikeluarkan/
7. Kalkun, 10 ekor, 4 dipertahankan, 6 dikeluarkan.
8. Merpati pos, 41 ekor, 11 dipertahankan, 30 dikeluarkan.
9. Perkutut jawa, 20 ekor, 10 dipertahankan, 10 dikeluarkan.
10. Rawis, 15 ekor, 9 dipertahankan, 6 dikeluarkan.
11. Nuri bayan, 13 ekor, 7 dipertahankan, 6 dikeluarkan.
12. Kakatua jambul kuning besar, 12 ekor, 8 dipertahankan, 4 dikeluarkan.
13. Jalak bali, 171 ekor, 30 dipertahankan, 141 dikeluarkan.
Sementara jenis reptil yang berlebihan adalah :
1. Komodo, 56 ekor, 20 dipertahankan, 36 dikeluarkan.
2. Buaya muara, 15 ekor, 6 dipertahankan, 9 dikeluarkan.
3. Buaya supit, 8 ekor, 4 dipertahankan, 4 dikeluarkan.
4. Iguana hijau, 58 ekor, 13 dipertahankan, 45 dikeluarkan.
5. Ular puspo kajang, 38 ekor, 17 dipertahankan, 21 dikeluarkan. (fik)