Hujan yang terjadi di kawasan Jakarta, Sabtu (18/1/2014) sore hingga malam, dikhawatirkan melumpuhkan aktivitas di Jakarta, akibat meluasnya daerah banjir.
Joko Widodo Gubernur DKI Jakarta menyerukan warga Jakarta, utamanya yang tinggal dibantaran sungai Ciliwung tetap waspada, dan selalu berkoordinasi dengan posko banjiir terdekat.
“Curah hujan yang cukup tinggi dan kiriman Katu Lampa Bogor, masih menjadi ancaman banjir, meskipun kejadian semacam ini tidak diharapkan,” kata Jokowi kepada wartawan, Minggu (19/1/2014).
Beberapa ruas jalan utama yang hingga saat ini tidak dapat dilalui akibat tingginya genangan air,antara lain: Jl. Panjang, Green Garde, Jl. Satria, Grogol, JL. Yos Sudarso dari Cempaka Putih, Terowongan Interchange Tol Cawang (Tol Halim arah ke Priok), di bawah Layang Kampung Melayu – Gudang Peluru, di depan Balai Kartini Jl. Gatot Subroto, Alternatif Cibubur seberang RS Mitra Keluarga arah Plaza Cibubur air setinggi 20-30 cm.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprediksi hujan akan terus mengguyur Jakarta pada dua bulan ke depan. Musim hujan akan berakhir pada awal Maret 2014.
“Awal Maret musim hujan diprediksi baru akan berakhir,” kata Mulyono Rahardi Prabowo Kepala Pusat Metereologi Publik BMKG, di Media Center Posko Nasional Penanggulangan Banjir, Lobi Gedung Dirjen Sumber Daya Air, Kemen PU, Jl Pattimura, Jakarta Selatan.
Dia menambahkan, curah hujan di Jakarta dinyatakan bersifat variatif, atau tidak merata di semua lokasi. Namun curah hujan saat ini masih lebih rendah dibanding tahun 2013. (jos/wak/rst)