Selasa, 26 November 2024

Seorang Kakek Tewas Kelaparan di Dalam Rumah

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan

Maslani, seorang kakek berusia 84 tahun di Kelurahan Tretek, Kota Tulungagung, Jumat, ditemukan tewas membusuk di dalam rumahnya, diduga karena kelaparan setelah tiga hari tak dikirim makanan oleh keluarga maupun tetangganya.

Mengutip Antara, Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mendapat hasil visum luar dari dokter menyimpulkan Maslani bukan korban pembunuhan.

Berdasar keterangan saksi warga sekitar, dugaan lebih mengarah penyebab kematian Maslani adalah kelaparan karena terlambat mendapat suplai makanan dari tetangga serta keluarganya.

“Kami sudah periksa dan tidak ada unsur kesengajaan dalam kejadian ini,” terang Kapolsek Kota Tulungagung, Kompol Suyono.

Maslani diketahui sudah tidak bernyawa pada pagi sekitar pukul 11.00 WIB. Adalah
Kusmiyah (40), yang mengetahui kejadian ini pertama kali.

Pagi itu, Kusmiyah yang juga istri ketua RT di lingkungan setempat bermaksud mengirim makanan pagi ke rumah Maslani.

Namun baru sampai di depan pintu samping, Kusmiyah mengaku mencium bau busuk bangkai yang menyengat. Ia kemudian berinisiatif mengintip dari balik jendela dan mengetahui Maslani sudah dalam keadaan membujur kaku dengan posisi terjengkang di lantai rumah.

Kejadian itu segera dilaporkannya ke warga sekitar dan kepolisian sehingga dilakukan olah TKP di lokasi penemuan mayat.

“Pak Maslani selama ini hidup sendirian di rumah. Tidak sakit, tapi keluarganya memang kurang mengurus sehingga suplai makanannya kurang diperhatikan, padahal sudah tua,” tutur Kusmiyah.

Kusmiyah selama ini kerap mengirim makanan ke Maslani, terutama ketika pasokan serupa tidak diberikan oleh anak-anak korban yang juga tinggal di kota yang sama.

Namun Kusmiyah mengakui tidak rutin berkirim bantuan makanan ke Maslani selama tiga hari terakhir dengan alasan hujan.

“Selama ini saya hanya membantu karena kasihan pak Maslani sudah tua dan tidak ada anaknya yang mau mengurus. Tapi tanggung jawab seharusnya dipikul mereka (anak-anak korban), terutama yang tinggal di Tulungagung, bukan kami yang bukan keluarga langsung,” kelit Kusmiyah menyalahkan ketidakpedulian anak-anak Maslani. (ant/fik)

Berita Terkait

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
27o
Kurs