Perputaran uang dari bisnis haram narkoba di Indonesia, ternyata mencapai Rp360 triliun pertahun.
Destina Kawanti, Kasi Diseminasi Informasi Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Jawa Timur mengatakan, angka itu cukup fantastis untuk sebuah bisnis ilegal yang mengancam generasi bangsa Indonesia.
Menurut Destina, besaran angka itu tidak sembarangan, karena sudah didasarkan survey yang dilakukan BNN mulai beberapa tahun lalu.
Kondisi yang sangat memprihatinkan itu, harus disikapi semua pihak dari beberapa kalangan, tidak hanya pemerintah tapi juga swasta.
“Langkah itu perlu diwujudkan segera, karena sampai sekarang, pengguna narkotika terbanyak, masih didominasi pekerja swasta dan wiraswasta disusul kalangan generasi muda, mulai dari yang hanya coba sampai pecandu,” kata Destina, Sabtu (18/1/2014).
Dikatakan Destina, untuk terus mencegah adanya pengguna narkotika di kalangan generasi muda, BNNP Jawa Timur terus melakukan beberapa upaya, tidak hanya kampanye, tapi juga langsung menyentuh mereka yang sudah mengenal dan tergantung pada narkotika.
“Generasi muda masih mudah terpengaruh, untuk itu pendekatan dan pemahaman pada mereka tentang bahaya narkotika terus akan dilakukan,” ujar Destina.
Selain akan melakukan pendekatan pada generasi muda, BNNP Jawa Timur, tahun ini juga akan melakukan beberapa kerjasama dengan komunitas atau kelompok masyarakat, khususnya para wanita pendamping tokoh masyarakat di setiap daerah di Jawa Timur.
“Peran seorang wanita dalam mencegah penyalahgunaan narkotika sangat strategis, khususnya dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat,” kata Destina.
BNNP Jawa Timur juga terus menggandeng beberapa ulama dan tokoh masyarakat yang punya kekuatan untuk mengajak para pengikutnya, untuk tidak menggunakan narkotika dengan alasan apapun. Diharapkan dengan upaya itu, penyalahgunaan narkotika tidak semakin bertambah setiap tahun. (tas/fik)
Teks Foto :
– Destina Kawanti Kasi Diseminasi Informasi Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Jawa Timur.
Foto : Teguh suarasurabaya.net