Sabtu, 23 November 2024

Aqila dan Azila Bayi Kembar Siam, Kini Sudah Bisa Senyum

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Tim dokter yang menangani pemisahan bayi kembar siam asal Kendari Aqila dan Azila saat menggelar konferensi pers di RSUD dr. Soetomo Surabaya, Kamis (15/8/2019). Foto: Anggi suarasurabaya.net

Sehari pasca operasi pemisahan kondisi Aqila dan Azila bayi kembar siam dempet dada dan perut, membaik, Kamis (15/8/2019). dr Agus Harianto Ketua Tim Penanganan Kembar Siam RSUD Dr Soetomo mengatakan, bayi asal Kendari, Sulawesi Tenggara, ini sudah bergerak aktif.

Namun, kata dr Agus, keduanya masih dirawat di Ruang ICU RSUD Dr Soetomo untuk menjalani tahap pemulihan. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk masa pemulihan ini, tergantung dari respon masing-masing pasiennya.

“Bagus kondisinya. Hari ini sudah bergerak-gerak dan sudah bisa senyum. Masa pemulihan atau kritisnya itu minimal 7 hari pertama. Bisa berkurang atau bisa lebih tergantung pasiennya,” kata dr Agus.

Untuk mendukung pemulihannya ini, lanjut dia, pihaknya memperbolehkan orang tuanya menemui Aqila dan Azila. Ini menjaga agar kedua bayi tidak stres di masa adaptasinya. Karena sebelumnya, mereka berdempetan dan sekarang sudah terpisah.

“Bayi itu juga bisa stres. Makin dia stres, pertumbuhan penyembuhannya akan lama. Jadi orang tidak boleh stres, kalau mau cepat sembuh. Ortu harus lengket, tapi harus pakai baju bersih. Tapi, tidak smua orang bisa menjenguk,” kata dia.

Selain itu, Aqila dan Azila juga mulai diperkenalkan minum melalui sonde. dr Agus mengatakan, ini untuk merangsang pertumbuhan ususnya. Selama masa adaptasi ini, pergerakan tubuhnya juga akan dilatih.

Menangani bayi kembar siam, kata dia, memang bukan pertama kalinya di RSUD Dr Soetomo. Tapi kasus Aqila dan Azila ini merupakan hal baru dari sebelumnya. Karena dilakukan pemasangan plat logam mulia untuk mengganti tulang dada.

Sebab, Azila tidak memiliki tulang dada seperti saudaranya Aqila. Sehingga, perlu dipasang plat untuk melindungi jantungnya. Kondisi kedua bayi ini akan terus dipantau. Terutama mewaspadai resiko terjadinya infeksi.

“Tahap pemulihan, yaitu terus memberikan nutrisi. Kalau bisa dia lepas dari infusnya, segera kita keluarkan dari RS. Yang penting kita waspadai adalah infeksi pada kulitnya. Apakah plat yang dipasang kemungkinan diganti? Tergantung situasi. Kalau tumbuh kembangnya terganggu ya kita ganti,” kata dia.

Sebelumnya, Tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo, Surabaya, Rabu (14/8/2019) pukul 11.55 WIB berhasil memisahkan bayi kembar siam dempet dada dan perut (thoracoabdomino phagus) asal Kendari, Sulawesi Tenggara, Aqila dan Azila. (ang/rst)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs