Kematian satu anakan Kambing Gunung (Oreamnos Americanus) KBS yang diduga akibat terkena tandukan Kambing Gunung dewasa, dipastikan drh. Liang Kaspe sebagai bagian dari habitat asli satwa pemanjat tebing tersebut.
“Pada habitat aslinya, saling tanduk antara Kambing Gunung itu memang bagian dari kehidupan aslinya. Tetapi yang terjadi di KBS itu, anakan Kambing Gunung yang ditanduk atau diseruduk kambing Gunung Dewasa, dan akibatnya fatal,” terang drh. Liang Kaspe, Rabu (15/1/2014).
Ditemui di ruang kerjanya, drh Liang Kaspe Direktur Operasional Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) menambahkan bahwa memar pada bagian leher dekat kepala anakan Kambing Gunung tersebut merupakan satu-satunya luka luar yang dapat dilihat kasat mata.
Setelah dilakukan otopsi, tim medis satwa KBS tidak menemukan adanya gangguan atau kelainan pada organ bagian dalam Kambing Gunung yang mati tersebut.
“Kami semakin yakin bahwa kematian anakan Kambing Gunung tersebut mati karena tandukan dari Kambing Gunung lain yang lebih dewasa, karena dari hasil otopsi organ bagian dalam anakan Kambing Gunung itu tidak kami temukan kelainan,” tegas Liang.(tok/ipg)