Sinergi antara TNI dan Polri untuk melakukan pengamanan Pemilu 2014 dengan memetakan potensi kerawanan setiap tahapan Pemilu 2014.
“Sinergi antara TNI dan Polri untuk persiapkan pengamanan Pemilu 2014 karena sekarang ini tahapan Pemilu sudah mulai berjalan. Daftar Pemilih Tetap (DPT) sudah ditetapkan kemudian 9 April akan dilakukan pemngutan suara untuk anggota DPD dan DPR RI,” kata Jenderal Sutarman Kapolri pada wartawan, Jumat (3/1/2014).
Sutarman juga mengatakan, dengan sudah dilakukan beberapa tahapan Pemilu pihaknya mengaku tidak mungkin melakukan pengamanan sendiri dan membutuhkan bantuan seluruh aparatur untuk melakukan pengamanan.
Dia menambahkan, kerawanan berpotensi terjadi di setiap tahapan Pemilu dan daerah di Jawa Timur juga berpotensi terjadi kerawanan.
“Setiap tahapan ada kerawanannya misalnya soal DPT ada kelompok partai tertentu yang tidak puas dengan daftar itu akan protes,” ujar Sutarman saat hadir dalam kegiatan Konsolidasi TNI-Polri Dalam Rangka Pengamanan Pemilu 2014 di Mapolda Jatim.
Sutarman berharap, agar protes yang dilayangkan bisa disalurkan melalui hukum dan tidak dengan mengerahkan kekuatan. Nantinya kekurangan yang ada akan didiskusikan kemudian disepakati bersama sehingga tahapan Pemilu bisa segera dilaksanakan.
“Kerawanan itu juga bisa terjadi dalam tahapan kampanye karena di situ nanti akan ada pengerahan massa dan konflik sosial. Kemudian pendorongan logistik mungkin seperti di Jawa Timur ini logistik tidak terlalu sulit karena daerahnya bisa terjangkau dengan angkutan darat dan bisa dalam waktu yang singkat. Kita juga akan kawal terus setiap sabotase yang akan terjadi,” ungkap dia.
Dengan melakukan pemetaan kerawanan Pemilu 2014 ini, tambah dia, maka bisa dirumuskan cara beritindak yang tepat untuk mengatasi kerawanan yang terjadi. (dwi/wak)
Teks Foto:
– Jenderal Sutarman Kapolri dan Jenderal (TNI) Moeldoko Panglima TNI usai hadir dalam Konsolidasi TNI-Polri Dalam Rangka Pengamanan Pemilu 2014 di Mapolda Jatim
Foto : Dwi suarasurabaya.net