Kerusuhan yang terjadi di lapas Batu, Nusakambangan Cilacap, Jawa Tengah, menjadikan pengamanan internal di Rutan Medaeng ditingkatkan.
Kerusuhan yang terjadi di lingkungan lembaga pemasyarakatan Batu, Nusakambangan Cilacap, Jawa Tengah, mengilhami pengamanan internal di lingkungan Rutan Kelas I Medaeng lebih ditingkatkan.
Kadiyono Kepala Rumah Tahanan Kelas I Medaeng, Sidoarjo membenarkan bahwa pihaknya memang tetap memperkuat pengamanan internal di lingkungan Rutan sebagai antisipasi berbagai kemungkinan kejadian di lingkungan Rutan sendiri.
“Pengamanan internal memang menjadi bagian penting dari seluruh rangkaian pengamanan di lingkungan Rutan Medaeng ini. Pengamanan di Rutan memang berbeda dengan pengamanan di tempat lainnya, itu yang perlu diingat,” terang Kadiyono.
Upaya pelaksanaan pengamanan internal, lanjut Kadiyono memang dilakukan terus menerus, satu diantaranya dengan cara-cara persuasif, agar tidak sampai terjadi tindak kekerasan yang tidak diinginkan.
Kepada segenap jajarannya di dalam lingkungan Rutan Kelas I Medaeng, Kadiyono juga memesankan agar tetap mengutamakan cara-cara persuasif terhadap warga binaan yang ada di dalam rutan.
“Cara-cara persuasif kami tekankan kepada jajaran kami untuk dapat diutamakan, sebagai satu diantara upaya pengamanan internal,” tegas Kadiyono pada suarasurabaya.net, Kamis (2/1/2014).
Ditanya apakah ada pengamanan khusus di Rutan Kelas I Medaeng sehubungan terjadinya kerusuhan di lapas Batu, Nusakambangan, Kadiyono menyatakan belum mendapat perintah dari pusat.
“Memang belum ada perintah dari pusat untuk pengamanan secara khusus di Rutan Medaeng sehubungan dengan peristiwa di lapas Batu, Nusakambangan. Tetapi kami sejak awal memang sudah memperkuat pengamanan internal,” pungkas Kadiyono.
Ditambahkan Kadiyono, untuk pengamanan di luar lingkungan Rutan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kepolisian di wilayah Medaeng, Sidoarjo serta dengan pihak Polda Jawa Timur.(tok/ipg)