Sabtu, 23 November 2024

Geolcon 2019 ke 4 Digelar ITS

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Pembahasan dalam Geolcon 2019 yang digelar ITS Surabaya. Foto: Humas ITS Surabaya

Geomatics International Conference (GeoIcon) 2019 oleh Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali digelar untuk kali keempat di Surabaya, Rabu (21/8/2019).

Ajang pertemuan para akademisi ini membahas pentingnya pemetaan laut untuk keselamatan navigasi dan perkembangan perekonomian suatu negara.

Konferensi skala internasional bertajuk Geospatial Technology for Mapping the Future: Integrating Land and Marine Development ini, mengundang beberapa pemateri dari berbagai perguruan tinggi mancanegara.

Diantaranya Dr Ian Church dari University of New Brunswick Canada, Prof Kai Wei Chiang dari National Cheng Kung University Taiwan, dan Prof Wan Mohd Main dari Universiti Teknologi Mara Malaysia.

Danar Guruh Pratomo PhD., Ketua Panitia GeoIcon 2019, menyampaikan bahwa fokus utama hajatan tahunan Departemen Teknik Geomatika ITS ini ingin memperkenalkan bahwa hidrografi itu penting untuk kemaslahatan umat.

Menurut Danar, tidak banyak yang mengetahui betapa pentingnya peta alam, khususnya peta laut. “Karena memang peta laut tidak terlalu familiar,” kata Danar.

Padahal, lanjut Danar, Indonesia merupakan negara pesisir yang komposisinya didominasi oleh laut. Sehingga dengan adanya kegiatan seperti ini, bisa dilakukan tukar pikiran mengenai peta laut. “Karena masing-masing negara berbeda karakteristik lautnya,” kata dosen Teknik Geomatika ini.

Di Indonesia, peta laut berguna untuk keperluan keselamatan navigasi. Selain itu, pemetaan laut juga dapat berguna untuk menunjang perekonomian suatu negara. “Misalnya saja, akses ke pelabuhan, jalur distribusi barang, dan lain sebagainya,” ujar Danar.

Danar menjelaskan, fakta di lapangan mengenai edukasi pentingnya hidrografi sudah bagus. Namun, masih banyak masyarakat baik nelayan maupun para pelaku bisnis yang belum memanfaatkannya secara maksimal.

“Saat ini masih di tahap diskusi, akan ada kesempatan sendiri di mana kita akan melibatkan banyak pihak, khususnya nelayan,” lanjut Danar.

Ditambahkan Danar, peta laut sendiri sebenarnya sudah tersedia dan di-update oleh Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) yang diperbaharui setiap tahun. Kehadiran peta laut yang baik diyakini Danar, sebenarnya bisa meminimalisasi terjadinya kecelakaan laut sekaligus memperbaiki kondisi perekonomian suatu daerah.

Rabu (21/8/2019) pada kesempatan yang sama dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara ITS yang diwakili Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng Rektor ITS dan Magellan System Japan yang diwakili Nobuhiro Kishimoto CEO. Kolaborasi ini merupakan kerja sama joint-research yang difokuskan pada permasalahan pemetaan digital.(tok/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs