Kombes Pol Frans Barung Mangera Kabid Humas Polda Jatim mengatakan, tidak ada satu pun anggota polisi yang mengeluarkan kata-kata rasis saat pengamanan di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya. Hal itu, kata Barung, menurut hasil pemeriksaan Propam dan Paminal Polda Jatim terhadap seluruh anggota polisi yang melakukan pengamanan yang dilakukan, Kamis (22/8/2019) kemarin.
“Hasil pemeriksaan Propam dan Paminal Polda Jatim terhadap seluruh anggota yang melakukan pengamanan, baik di tingkat pelaksana sampai manajerial seperti Kapolsek dan Kasat, tidak ada satupun dari anggota kepolisian yang mengeluarkan kata-kata rasis atau labeling kata hewan kepada seseorang atau perbuatan tidak menyenangkan atau ujaran kebencian,” kata Barung dihubungi , Jumat (23/8/2019).
Barung mengatakan, Propam sudah memeriksa anggota baik dari tingkat lapangan sampai manajerial seperti Kapolsek dan Kasat (Kepala Satuan). Barung juga menilai masalah pengamanan sudah Clear.
“Tidak ada satupun. Itu klir sudah kami lakukan pemeriksaan pada hari Kamis, selesai propam melaksanakan tugas pengamanan. Tidak ada satupun anggota yang melakukan sarkasme ujaran kebencian,” katanya.
Sekadar diketahui, pengamanan mahasiswa Papua di Asrama Jl Kalasan Surabaya diduga juga menjadi pemicu kericuhan meluas di Papua. Karena sempat tersebar, video yang mempertontonkan arogansi oknum pihak keamanan saat pengamanan pada Sabtu 17 Agustus 2019.
Kodam V Brawijaya juga akan menyelidiki dugaan adanya oknum aparat yang melontarkan ujaran rasial kepada mahasiswa Papua di Surabaya. Ini menyusul beredarnya video yang merekam oknum berseragam TNI di depan Asrama Mahasiswa Papua.
Joko Widodo Presiden di Istana Bogor, Kamis (22/8/2019) memerintahkan Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk menindak pelaku persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.
“Saya sudah memerintahkan ke Kapolri menindak secara hukum tindakan diskriminasi ras dan etnis yang rasis secara tegas. Ini tolong digarisbawahi,” kata Jokowi. (bid/dwi)