Robot-robot otomatis karya ITS diproyeksikan akan dikembangkan menjadi Driveless Car atau mobil tanpa pengemudi. Ini dikatakan Prof. Mochamad Ashari Rektor ITS saat mengunjungi booth ITS di gelaran Ritech Expo 2019, Bali, pada Selasa (27/8/2019).
Rektor ITS itu mengatakan, robot-robot yang telah memenangi beberapa kompetisi internasional dalam beberapa bulan belakangan ini, telah menerapkan teknologi tinggi yang memungkinkan robot menghindari rintangan secara otomatis.
“Robot-robot ini sekali lagi, pakai teknologi tinggi. Jalannya, gak pakai remot. Tapi mereka pintar sudah jalan sendiri. Menggunakan kecerdasan buatan. Kalau dikasih rintangan, sudah (otomatis, red) minggir. Rintangan ini, jenis ini, akan belok kanan (misalnya, red). Sudah bisa mikir sendiri,” ujar Ashari pada Selasa (27/8/2019).
Ia mengatakan, untuk mengembangkan robot-robot ini menjadi mobil tanpa pengemudi, dibutuhkan teknologi 5G. Sedangkan saat ini, Indonesia masih berada di level teknologi 4G. Menurutnya, teknologi 4G tidak cukup untuk mendukung teknologi driverless car.
“Sekarang 4G. Masih belum cukup. Jadi kalau (mobilnya, red) ngerem, sekarang di rem, karena ada delay internet, 10 mili detik itu masih jalan. Masih nabrak. Kalau 5G, gak ada delay. Delaynya hanya 0,1 mili detik,” jelasnya.
Saat ini, sebenarnya ITS sudah bisa menggagas mobil semacam inj. Namun, untuk dikembangkan hingga pemakaian komersial, ia menyebut masih berbahaya.
“Kalau untuk kompetisi, oke. Karena bukan di sesungguhnya, kalau di pasar, ada delay, bisa bahaya,” katanya.
Beberapa robot karya ITS juga turut ditampilkan di Ritech Expo 2019. Salah satunya, tim robot Ichiro. Tim ini telah beberapa kali ikut dan memenangi kompetisi internasional, salah satunya Australia. (bas/iss/ipg)