Kamis, 28 November 2024

Peringkat Tiga Produk Inovasi Nasional, ITS Akan Benahi Pendataan Inovasi

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Prof. Mochamad Ashari Rektor ITS menerima penghargaan di Kampus ISI Denpasar pada Selasa (27/8/2019) malam. Foto: Baskoro suarasurabaya.net

ITS menyabet peringkat tiga kategori produk inovasi dalam kategori Widyapadhi Universitas/Institut sub kategori Produk Inovasi dalam Malam Apresiasi Hakteknas 2019 di Kampus ISI Denpasar pada Selasa (27/8/2019) malam.

Dalam kategori yang sama, peringkat dua disabet oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) dan peringat pertama didapatkan Institut Teknologi Bandung (ITB). Prof. Mochamad Ashari Rektor ITS mengatakan, perolehan ini membawa ITS naik 12 angka dari tahun lalu yang hanya peringkat 15.

“Mohon dicatat, ini kerja sama semua pihak dan data yang digunakan bukan data sesaat, tiga bulan ini, tapi tiga tahun. Sehingga ini hasil karya semua orang, semua pihak. Dari inovasi, rektor, pimpinan, sampai semua civitas akademika,” ujar Ashari ketika ditemui usai menerima penghargaan pada Selasa (27/8/2019) malam.

Ia mengaku, akan membenahi data inovasi dan prestasi yang dimiliki ITS untuk menggenjot perolehan peringkat di tahun mendatang. Menurutnya, PR terbesar ITS saat ini memang pendataan.

“Jadi, data di sini adalah kita punya prestasi banyak, pencatatannya kurang sistematis. Kemudian kita punya anak-anak yang buat startup, taoi belum kita fokuskan, tapi belum dimentoring sistematis, jadi di masyarkat itu sumbangan ITS,” kata Ashari.

“Tugas kami adalah memperbaiki data itu. Kedepan, ya memperbaiki data dan memberbaiki prestasi. Yang kita lakukan, waktu terakhir ini adalah pembenahan data, sangat penting dalam penilaian itu. Semua berbasis data. Data ini yang kita kerjakan untuk diperbaiki. Hanya saja, dengan dukungan yang baik, akan lebih baik. Kedepan bisa kita tata dan lebih baik,” lanjutnya.

Ia menyontohkan, beberapa hasil riset ITS yang menjadi penilaian Kemenristek Dikti adalah Gesit dan Kereta Api.

“Gesit, Kereta Api, karena ITS, melakukan riset, melakukan paten, hak cipta, kemudian bekerjasama dengan perusahaan luar unutk diproduksi, INKA, dan gesit dengan swasta,” jelasnya.

Ashari menargetkan, visi ITS sebagai universias kelas dunia berdasaekan riset dan inovasi bisa terwujus selama 2020-2025 mendatang. Ia mengaku akan lebih mengembangkan produk hilir dan startup.

“Ini akan kembangkan produk hilir dan startup kita akan lebih fokuskan. Kita berikan mentoring, sehingga bisa menyelesaikan problem masyarakat, mulai pengangguran, dan seterusnya, dan juga memenuhi target pemerintah,” pungkasnya. (bas/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Kamis, 28 November 2024
32o
Kurs