Olivia Renata Kuswandi mahasiswi program studi Desain Interior Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya angkatan 2015 cetak prestasi internasional di Fukuoka, Jepang, kalahkan peserta dari 14 negara di kategori Foreigner dari DPR Korea.
Olivia Renata Kuswandi membawakan pidato Bahasa Korea pada kegiatan The 24th K-Speech World Contest, yang digelar The National Assembly of The Republic of Korea dan kegiatan tersebut diikuti peserta dari Korea serta sejumlah peserta berasal dari luar Korea.
Olivia pada kesempatan itu harus berhadapan dan bersaing dengan peserta lain di kategori Foreigner yang berasal dari India, Jepang, Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, China, Mongolia, Kirgistan, Rusia, Hong Kong, dan Filipina.
Saat menjadi peserta pada kompetisi tersebut, Olivia masih berstatus mahasiswi dan membahas mengenai perbedaan budaya kerja antara Indonesia dan Korea selama empat menit lamanya.
Tema tersebut dipilih Olivia berdasarkan pengalamannya saat menjalani program Student Exchange tahun 2018 di Keimyung University Korea dan dari sharing dengan kawan sekamarnya.
“Orang-orang atau masyarakat di Korea sangat disiplin dalam hal belajar dan bekerja. Itu mereka lakukan dengan tanpa paksaan karena sudah menjadi kebiasaan, dan menjadi bagian hidup yang setiap hari dikerjakan,” terang Olivia, Rabu (4/9/2019).
Kemudian Olivia menjadi juara 1 pidato bahasa Korea di King Sejong Institute (KSI) Univeritas Kristen (UK) Petra Surabaya, dan dikesemoatan itu yang bertindak menjadi juri satu diantaranya adalah ketua Korea Association Jawa Timur.
Yang kemudian memberikan saran serta rekomendasi pada Olivia untuk mengikuti lomba pidato Bahasa Korea yang kala itu digelar di Jakarta. Diluar dugaan, lomba tersebut merupakan seleksi yang selanjutnya guna mengikuti K-Speech World Contest.
“Lomba di Jakarta, yang akhirnya saya ikuti ternyata merupakan bagian dari seleksi untuk mengikuti atau bisa lolos pada kompetisi K-Speech World Contest yang dilaksanakan di Jepang. Saya bersama seornag mahasiswa Universitas Indonesia terpilih mewakili Indonesia,” tambah Olivia.
Menurut alumni SMA Tunas Daud Denpasar ini, latihan adalah kunci utamanya dalam membawakan pidato Bahasa Korea dengan benar, tepat dan seperti penggunaan Bahasa Korea yang sebenarnyanya.
Sebelum kompetisi digelar, Olivia memang rajib untuk terus berlatih melafalkan maupun melatih gestur Bahasa Korea bersama dengan guru pembimbing KSI. Selain itu, Olivia juga yakin bahwa apa yang menurut manusia mustahil ternyata tidak bagi Tuhan.
“Sebelumnya memang sudha dipersiapkan dengan banyak berlatih pelafalan maupun gestur Bahasa Korea. Dan yang terpenting saya tetap yakin bahwa yang mustahil bagi manusia tentunya tidak bagi Tuhan. Puji Tuhan saya berhasil jadi juara,” pungkas Olivia.(tok/ipg)