Sabtu, 23 November 2024

Menteri Rini Dorong BUMN Bisa Produksi Mesin Sendiri

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Rini Soemarno Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam peresmian Machining Center di PT. Barata Indonesia, Gresik. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Rini Soemarno Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong sinergi BUMN di bidang manufaktur bisa memproduksi mesin penggerak sendiri. Hal itu disampaikan Rini saat meresmikan Heavy Machining Center di PT. Barata Indonesia, Rabu (11/9/2019).

Rini mengatakan, selama ini Indonesia sebagai negara besar selalu ingin mandiri tapi tidak memiliki mesin sendiri. Maka dari itu, tahun 2023 BUMN harus bisa memproduksi mesin penggerak sendiri.

“Sekarang saya bangga, karena BUMN bisa bersinergi bersama. Barata Indonesia punya Machining Center, satu langkah lagi harus bisa buat mesin sendiri. Bener-benar dari nol, bikin mesin penggerak yang bisa menggerakkan mobil, traktor, kapal, dan motor bukan hanya cashingnya saja,” ujar Rini dalam peresmian Machining Center di PT. Barata Indonesia, Gresik.

Rini mengatakan, saat awal-awal menjabat Menteri BUMN dia mengamati PT Barata Indonesia terus merugi. Tapi sekarang mulai bangkit bisa memproduksi cashing mesin dan mulai untung.

Rini mengajak para insinyur untuk bergabung membuat research and development, serta para direksi perbankan agar memberikan pembiayaan agar BUMN bisa membuat mesin sendiri.

“Tolong bapak-bapak insinyur, tolong direksi perbankan berikan pembiayaan agar bisa buat mesin sendiri. Selama ini kita lihat, alat pertanian ketika ditanya mesinnya dari mana, ternyata dari China, Korea, Jepang. Kalau bisa mesinnya dari BUMN,” katanya.

Sementara itu, Oksarlidady Arifin Direktur Utama PT Barata Indonesia mengatakan, hadirnya Heavy Machining Center (HMC) yang terletak di Gresik adalah bagian upaya menuju kemandirian dan mendukung peningkatan kapasitas produksi perusahaan.

Keberadaan workshop pembuatan mesin tersebut dibutuhkan untuk menyokong kebutuhan perusahaan yang semakin meningkat seiring dengan perkembangan perusahaan.

Workshop yang dibangun dengan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) itu juga dilengkapi fasilitas mesin CNC bending untuk material baja dengan ketebalan 12 milimeter dengan kapasitas terbesar di Indonesia yang diharapkan bisa dimanfaatkan bersama PT PAL Indonesia (Persero) untuk pengerjaan fabrikasi kapal selam.

Selain itu, workshop HMC juga akan digunakan untuk area fabrikasi dan assembly produk-produk konstruksi bervolume tinggi, seperti Pressure Vessel, Komponen Energi Terbarukan (Wind Power), Bullet Tank, Komponen/Body Kapal Selam, Crane Pelabuhan, Kiln, dan lainnya.

“Lini produksi baru kami, yakni Roda Kereta Api juga akan kami produksi di workshop HMC ini secara bertahap, yang akan kita awali pada akhir tahun 2019,” kata Dady, panggilan akrab Oksarlidady Arifin.

Ia berharap dengan adanya HMC, Barata Indonesia menjadi Perusahaan manufaktur berskala global dan terus aktif partisipasi dalam pembangunan infrastruktur dalam negeri. (bid/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs