Ribuan warga Kota Pekanbaru menggelar shalat Istisqa di halaman kantor Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Pekanbaru di Jalan Jenderal Sudirman, Jumat (13/9/2019) sehubungan dengan bencana kabut asap saat ini semain parah. Bahkan, masyarakat tidak bisa meninggalkan masker jika ingin keluar rumah. Begitu juga saat shalat berjamaah kali ini.
Shalat sunah dua rakaat itu dipimpin oleh Imam Syaifullah dan dilanjutkan mendengarkan khutbah oleh khatib Saidul Amin.
Shalat meminta hujan itu juga dihadiri oleh Firdaus Wali Kota Pekanbaru beserta Ayat Cahyadi Wakil Wali Kota, HM Noer Sekretaris Kota Pekanbaru dan beberapa pejabat lainnya dengan satu tujuan meminta hujan deras dan bermanfaat.
“Pekanbaru kualitas udaranya sudah memasuki indeks tidak sehat dan berbahaya di sejumlah kawasan, semoga cepat turun hujan, kami sudah sesak ya Allah,” kata Dendy warga Pekanbaru.
Beberapa hari sebelumnya Edy Natar Nasution Wakil Gubernur Riau dan jajarannya juga menggelar shalat minta hujan di halaman Kantor Gubernur Riau.
Kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau semakin pekat dan menyebabkan jarak pandang di sejumlah daerah turun drastis hanya berkisar 200 hingga 400 meter pada Jumat pagi.
Bahkan sejumlah penerbangan pesawat sempat ditunda akibat memburuknya jarak pandang.
Bibin Sulianto Staf Analisa BMKG Stasiun Pekanbaru, mengatakan Jarak pandang paling buruk pada pagi ini (13/9/2019) di Kabupaten Pelalawan hanya 200 meter.
Selain itu, aktivitas pendidikan SD, SMP dan SMA diliburkan hingga Senin pekan depan, atau sampai kondisi udara berangsur pulih.
Beberapa perguruan tinggi di Kota Pekanbaru juga telah meliburkan mahasiswanya akibat asap yang kian pekat.
Sementara itu tingkat hunian hotel kunjungan wisata ke Riau juga berkurang akibat bencana kabut asap.(ant/tin/iss)