Sabtu, 23 November 2024

Pemkot Siapkan Dua Layanan Radioterapi dan Kedokteran Nuklir di Dua RS Surabaya

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya hari ini menggelar rapat koordinasi di Rumah Dinas Wali Kota, Jalan Sedap Malam, Senin, (16/09/2019). Foto: Istimewa

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya hari ini menggelar rapat koordinasi untuk meningkatkan inovasi pelayanan di Rumah Sakit Umum (RSU) dr Soewandhi dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH), Senin, (16/09/2019). Ada dua pelayanan yang akan digarap Pemerintah Kota Surabaya, yakni Radioterapi di RSU dr Soewandhi dan Kedokteran Nuklir di RSU BDH.

Pertemuan yang berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota, Jalan Sedap Malam tersebut, dihadiri para akademisi dari berbagai Universitas dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Dalam kesempatan itu, Wali Kota Risma meminta dukungan penuh kepada pihak-pihak terkait untuk mewujudkan dua pelayanan itu.

Risma mengatakan, para pasien penderita kanker selama ini menunggu antrian untuk radioterapi kurang lebih minimal 4 hingga 6 bulan. Sebelum itu, mereka hanya rawat jalan dan terapi pada umumnya. Karena itu kemudian pihaknya tergerak untuk menciptakan inovasi pelayanan radioterapi. Hal ini mengingat jumlah rumah sakit di Surabaya yang menyediakan pelayanan tersebut terbatas.

“Saya berharap para dokter untuk membantu pelayanan itu, terus terang saya kasihan para pasien penyakit kanker yang menunggu antrean untuk radioterapi terlalu lama,” kata Risma.

Febria Rachmanita Kepala Dinas Kesehatan menyampaikan, pembaharuan pelayanan ini akan secepatnya direalisasikan. Meskipun sebelumnya radioterapi dan kedokteran nuklir sudah pernah diterapkan di RSUD dr Soetomo. Namun, seiring berjalannya waktu pelayanan itu sudah tidak ada.

“Ada beberapa rumah sakit, seperti Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL), Adi Husada, yang menerapkan sistem pelayanan radioterapi. Tetapi untuk Kedokteran Nuklir hanya ada di empat kota besar di Indonesia saja,” katanya.

Ia memastikan bahwa inovasi tersebut sengaja disiapkan untuk melayani warga Kota Surabaya. Meskipun sebelumnya RSU dr Soetomo juga pernah memiliki pelayanan itu.

“Tidak perlu khawatir, kami terus berupaya untuk melayani masyarakat yang terbaik,” jelasnya.

Setelah melakukan rapat dengan Wali Kota Risma, ia mengaku langsung menggelar koordinasi dalam pembentukan tim pelayanan Kedokteran Nuklir dan Radioterapi tersebut. Masing-masing tim tersebut terdiri dari akademisi, dokter, kepolisian, dan dinas yang terkait. Proyek ini ditargetkan selesai tahun 2020.

“Mudah-mudahan 2020 kelar dan bisa beroperasional, untuk pembangunan ruangan nanti bisa berkoordinasi dengan Dinas Cipta Karya,” katanya.

Sementara, Hendrig Winarto Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), mengatakan, pihaknya siap mendukung penuh dua program yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya itu. Menurutnya, nuklir banyak manfaatnya, bisa digunakan kedokteran nuklir. (bid/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs