Wisata edukasi Pemadam Kebakaran (PMK) yang dimiliki Pemerintah Kota Surabaya semakin diminati anak-anak. Bahkan, edukasi wisata yang diberi nama “Romy Sableng 112 and Kids” tersebut, telah dikunjungi ribuan pelajar sekolah.
Ada beberapa rangkaian kegiatan yang disiapkan di wisata Pemadam Kebakaran yang terletak di Jalan Pasar Turi No. 21 Surabaya tersebut. Kegiatan itu mulai dari sosialisasi membahas seputar pengenalan bahaya kebakaran dimulai usia dini, permainan flying fox, hingga menjajal kendaraan Damkar.
Irvan Widyanto Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Surabaya mengatakan, pengenalan melalui wisata PMK ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya anak-anak tentang bahaya kebakaran. Selain itu, upaya ini dilakukan untuk memberikan bekal wawasan ketika suatu waktu terjadi kebakaran di sekitarnya.
“Jadi selama sosialisasi itu, mereka diberitahu macam-macam alat yang digunakan petugas damkar dalam memadamkan api. Mulai dari nama pakaian sampai jenis-jenis kendaraan,” kata Irvan, Kamis (19/09/2019).
Disamping itu, Irvan menyebut, petugas juga akan menjelaskan kepada para peserta tentang jenis-jenis pakaian yang digunakan PMK, seperti atribut pemadam api ringan (Apar) dan alat pelindung diri (Apd). Bahkan, para peserta juga diberi wawasan jenis-jenis kendaran yang digunakan petugas PMK. Seperti kloneng, Pumper, dan Walang Kadung. Tak hanya itu, para peserta juga diajak berkeliling menggunakan kendaraan klonen di sekitaran lokasi.
“Kita mengemas semenarik mungkin agar informasi yang kita berikan diterima dengan baik. Karena dari pertemuan semacam ini goals nya adalah warga menjadi juru padam sebenarnya,” kata dia.
Dengan begitu, pihaknya berharap, nantinya paradigma saat terjadi kebakaran di lingkungan mereka, warga tidak lagi hanya menjadi menonton. Namun, mereka juga berbuat sesuatu saat terjadi peristiwa kebakaran.
“Misalnya membuka portal, meminggirkan kendaraan agar dapat dilewati petugas,” jelasnya.
Menurut Irvan, inovasi wisata edukasi Pemadam Kebakaran itu, terus mendapat respon baik oleh masyarakat. Hal tersebut terbukti dari jumlah pengunjung yang meningkat tiap bulannya. Irvan mengungkapkan, tercatat pada bulan Februari 2019, jumlah pengunjung sebanyak 62 dari taman kanak-kanak (TK). Kemudian untuk bulan Maret, jumlah pengunjung meningkat signifikan mencapai 1.114 peserta.
“Kami bekerjasama dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) untuk sosialisasi bahaya kebakaran. Jadi tiap hari 50 peserta SD berdatangan untuk belajar penanganan bahaya kebakaran. Total selama bulan Maret 1.114 peserta terdiri dari seribu SD dan 114 TK,” katanya.
Irvan mengatakan, untuk bulan April jumlah kunjungan mengalami peningkatan menjadi 1.141. Mereka terdiri dari 141 peserta TK dan 1000 peserta SD se-Surabaya. “Kalau untuk Mei-Juni kurang lebih sekitar 100 peserta, sebab selama bulan itu, siswa sedang melaksanakan kegiatan ujian sekolah,” imbuhnya.
Sedangkan untuk bulan Agustus, Irvan menyebut, pengunjung mencapai 105 peserta. Lalu untuk bulan September Minggu kedua ini, peserta sudah mencapai sebanyak 272 peserta yang dihitung khusus tiap minggu saja.
Salah seorang peserta yang mencoba Wisata Edukasi Pemadam Kebakaran adalah Dea Ainun. Pelajar dari SD A-Ikhsan Kenjeran Surabaya ini mengaku senang sekali bisa bermain sembari belajar di wisata tersebut.
“Senang sekali, seru. bisa belajar biar membantu siapapun ketika ada yang kebakaran,” katanya. (bid)