Pemerintah Kota Taipei membidik 400 ribu wisatawan asal Indonesia, salah satunya dengan mengusung wisata halal yang menawarkan makanan, penginapan, hingga fasilitas nyaman bagi wisatawan muslim saat mengunjungi ibukota Taiwan tersebut.
“Kunjungan tahun lalu 210 ribu orang, tahun ini targetnya 420 ribu wisatawan asal Indonesia berkunjung ke Taipei,” kata Liu Yi-Ting Kepala Biro Pariwisata dan Komunikasi Pemerintah Kota Taipei di Jakarta, Jumat (20/9/2019).
Liu menjelaskan Pemerintah Taipei juga membidik 300 ribu pekerja asal Indonesia yang datang ke Taiwan untuk berlibur.
Wisata halal yang dicanangkan Taipei mencakup penyediaan makanan, penginapan, hingga penyediaan tempat ibadah di ruang publik, seperti di stasiun MRT dan rumah sakit.
Adapun pihak yang mengeluarkan sertifikat halal untuk seluruh fasilitas tersebut yakni Taiwan Halal Integrity Development Association.
“Jadi, di setiap restoran atau penginapan halal itu akan ada logo halal dari Taiwan Halal Integrity Development Association. Sehingga, jika terdapat logo tersebut maka umat muslim bisa berwisata dengan nyaman di Taipei,” ungkap Liu.
Selain itu, terdapat beberapa aplikasi yang dapat digunakan sebagai panduan wisata halal di Taipei, di mana salah satunya dikembangkan oleh mahasiswa Indonesia di Taiwan.
“Ada aplikasi namanya Halal, buatan mahasiswa Indonesia di Taiwan. Di dalamnya ada Global Positioning System (GPS) untuk mengetahui dimana restoran halal dan tempat ibadah. Ada juga berbagai informasi yang bisa diketahui dari situ,” ujar Liu.
Liu menambahkan Pemerintah Taipei berniat membangun kota yang baik dengan lingkungan ramah. Untuk itu pemerintah Taipei meminta restoran dan pelaku bisnis perhotelan untuk memperoleh sertifikasi halal.
Selain itu ia juga menambahkan terdapat fasilitas wudhu dan ruang musolah bagi kaum muslim di berbagai objek wisata nasional.
“Melalui fasilitas yang tersedia, semua pengunjung Taipei akan menikmati keindahan kota Taipei dengan aman dan nyaman,” pungkasnya.(ant/iss/ipg)