Sabtu, 23 November 2024

Usai Diguyur Hujan, Kondisi Riau yang Terdampak Asap Karhutla Relatif Membaik

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi. Kabut asap di Pekanbaru. Foto: liputan6

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan kondisi di Provinsi Riau yang terdampak kabut asap karhutla (kebakaran hutan dan lahan) selama beberapa waktu terakhir, relatif membaik setelah turun hujan pada Senin (23/9) sore.

“Hari ini (24/9) masih terdeteksi asap, tapi jarak pandang lebih bagus dibandingkan sebelumnya,” kata Ahmad Agus Staf Analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru di Pekanbaru, Selasa (24/9/2019).

Ia mengatakan jarak pandang (visibility) pada Senin (23/9/2019), setelah hujan dalam kondisi baik, dilihat di Kota Pekanbaru mencapai sekitar 4-5 kilometer.

Pada Selasa pagi, dia menyatakan jarak pandang turun lagi karena pengaruh asap, yakni berkisar 700 meter hingga satu kilometer.

Di Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, jarak pandang mencapai satu kilometer, Kota Dumai dua kilometer, dan Kabupaten Pelalawan sekitar satu kilometer.

Selain itu, kata dia, parameter membaiknya kondisi Riau juga dilihat dari kualitas udara berdasarkan penghitungan polutan partikel meter 10 (PM10).

Agus mengatakan tingkat polutan di Pekanbaru setelah hujan pada Senin (23/9/2019). turun dari sekitar 700 menjadi di angka 160-180. Hal itu, artinya udara dari kategori berbahaya turun membaik ke kategori tidak sehat.

Pada Selasa pagi ini, terpantau kandungan polutan naik lagi ke angka 234, mendekati kategori sangat tidak sehat.

“Artinya hujan sangat signifikan mengurangi asap, meski hujan masih di sebagian daerah,” katanya, seperti dilansir Antara.

Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, satelit Terra Aqua pada pukul 06.00 WIB menunjukkan ada 39 titik panas sebagai indikasi karhutla di Riau. Lokasi paling banyak di Kabupaten Rokan Hilir dengan 19 titik, Indragiri Hilir 10 titik, Kota Dumai enam titik, Kabupaten Bengkalis tiga titik, dan Kepulauan Meranti satu titik.

Dari jumlah tersebut, ada 27 yang teridentifikasi titik api. Lokasi paling banyak di Rokan Hilir dengan 13 titik dan Indragiri Hilir delapan titik, sedangkakan sisanya di Dumai empat titik dan Bengkalis dua titik.

Selain itu, aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru pada Selasa (24/9/2019) kembali normal dari kabut asap karhutla (kebakaran hutan dan lahan), setelah sehari sebelumnya puluhan penerbangan terganggu karena jarak pandang menurun drastis. (ant/dwi/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs