Aksi teatrikal mewarnai demonstrasi jurnalis yang tergabung dalam Forum Wartawan Sidoarjo (Forwas) di alun-alun Sidoarjo, Jawa Timur, mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oknum aparat kepolisian terhadap jurnalis.
Eko Wibowo Yudho Koordinator aksi, mengatakan para jurnalis Sidoarjo menyinggung kekerasan yang menimpa jurnalis di beberapa daerah, dengan aksi teatrikal.
“Digambarkan, ada seorang jurnalis diperlakukan kasar, ditendang, dan dipukul oleh oknum aparat saat meliput,” katanya di sela aksi di Sidoarjo dilansir Antara.
Ia menjelaskan, ada empat poin yang disampaikan dalam aksi tersebut. Diantaranya, menuntut Kepolisian Republik Indonesia untuk mengusut kekerasan terhadap jurnalis.
“Kami menuntut Kepolisian RI harus mengusut oknum aparat kepolisian yang melakukan kekerasan terhadap jurnalis di berbagai daerah,” katanya.
Aksi itu, kata Eko, juga sebagai penolakan beberapa rancangan undang-undang yang tidak masuk akal.
“Ada empat hal. Seperti, penghapusan dwifungsi aparat baik TNI maupun Polri, Menindak tegas pembakaran hutan Kalimantan dan Sumatera, agar dihukum seberat-beratnya,” katanya.
Sebelumnya, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho Kapolresta Sidoarjo berpesan kepada para pelajar di seluruh Kabupaten Sidoarjo supaya tidak ikut demo yang dilakukan Kamis (26/9/2019) hari ini.
“Situasi kamtibmas di Kabupaten Sidoarjo sampai saat ini sangat kondusif. Mari terus belajar menuntut ilmu serta patuhi pesan orang tua, guru, dan dosen anda semua,” katanya.(ant/tin/rst)