Sabtu, 23 November 2024

Kelompok Massa Aksi Berupaya Mengepung Gedung DPR

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Massa gabungan pelajar SMK dan Mahasiswa tetap menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Palemerah Timur, Jakarta, Senin (30/9/2019), walau aparat keamanan sudah meminta massa membubarkan diri. Foto: Farid suarasurabaya.net

Aksi unjuk rasa sejumlah kelompok massa buruh, pelajar, mahasiswa dan anggota masyarakat, berlangsung di sekitar Gedung DPR/MPR, kawasan Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2019).

Massa yang jumlahnya mencapai ribuan orang, mulai menggelar aksi menuntut DPR membatalkan pengesahan beberapa rancangan undang-undang (RUU), dari pukul 14.00 WIB.

Pantauan suarasurabaya.net, massa aksi berkumpul di dua lokasi. Pertama, kelompok massa yang rata-rata usia sekolah dan memakai seragam putih abu-abu, beraksi di Jalan Palmerah Timur dan Jalan Gelora, di sebelah barat Gedung DPR.

Para peserta aksi terdengar berteriak memprovokasi aparat keamanan. Mereka juga menutup akses jalan dan jembatan penyeberangan.


Massa aksi mahasiswa dan pelajar SMK berunding dengan aparat keamanan sebelum membubarkan diri dari Jalan Palmerah Timur, Jakarta, Senin (30/9/2019). Foto: Farid suarasurabaya.net

Sementara itu, massa dari unsur buruh dan mahasiswa tertahan di Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Gerbang Pemuda, di sisi timur Geding Parlemen.

Sekarang, polisi sedang berupaya membubarkan massa gabungan pelajar dan mahasiswa di seberang Stasiun KRL Palmerah.

Aparat keamanan berulang kali menembakkan gas air mata ke arah massa.

Karena kelompok mahasiswa dan SMK tetap bertahan menutup akses jalan, sekitar pukul 17.20 WIB, polisi bersiap melakukan pembubaran paksa.

Tapi, begitu aparat mulai bergerak maju, perwakilan mahasiswa berdiskusi dengan polisi, dan meminta rekan-rekannya membubarkan diri.

Proses negosiasi berlangsung cukup alot, karena massa aksi tetap bertahan di tengah jalan sambil membentangkan spanduk dan mengibarkan bendera.

Sekitar pukul 17.35 WIB, massa aksi akhirnya membubarkan diri, dan Jalan Palmerah Timur bisa dilalui kendaraan.

Untuk menjaga situasi dan kondisi, seratusan personel Brimob tetap disiagakan di sekitar lokasi.

Aparat keamanan juga berupaya menghadirkan tokoh masyarakat, tokoh agama dan perwakilan ormas sekitar daerah Palmerah dan Rawa Belong, untuk menghalau warga melakukan aksi anarkistis. (rid/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs