Sabtu, 23 November 2024

Rapat Kabinet Terakhir, Jokowi Presiden Fokus pada Persiapan Implementasi APBN 2020

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden memimpin Rapat Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/10/2019). Rapat ini merupakan yang terkahir kali, menjelang selesainya masa tugas Kabinet Kerja I. Foto: Farid suarasurabaya.net

Joko Widodo Presiden, siang hari ini, Kamis (3/10/2019), kembali memimpin Rapat Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta.

Fokus pembahasan rapat adalah evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019, dan persiapan implementasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2020.

Seperti biasanya, dalam rapat itu hadir Jusuf Kalla Wakil Presiden, seluruh menteri Kabinet Kerja jilid pertama, dan sejumlah pimpinan lembaga pemerintah.

Tapi, kali ini ada suasana yang berbeda, karena rapat kabinet hari ini merupakan rapat paripurna terakhir mejelang selesainya masa tugas Kabinet Kerja I, tanggal 20 Oktober 2019.

Sebelum rapat dimulai dengan laporan Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Jokowi Presiden berterima kasih kepada semua menteri, dan kepala lembaga.

“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja keras selama lima tahun ini membantu saya dan Bapak Jusuf Kalla dalam menjalankan visi dan program-program prioritas kita bersama,” ujarnya di Istana Negara, Jakarta.

Dari awal pembentukan Kabinet Kerja, lanjut Jokowi, semua menteri sudah mengetahui tidak ada visi misi menteri. Yang ada visi misi Presiden dan Wakil Presiden, supaya semuanya benar-benar satu visi, satu tujuan, dan satu jalur.

Dalam lima tahun ini, Presiden menyebut sudah banyak yang dikerjakan dengan berbagai keterbatasan. Tapi, Jokowi juga menyadari masih banyak pekerjaan yang belum bisa diselesaikan.

“Saya melihat selama lima tahun ini kita telah menyusun sebuah pondasi bagi arah pembangunan nasional agar lebih tangguh, lebih produktif, lebih merata, dan kita juga telah reformasi di bidang fiskal sehingga APBN kita menjadi semakin sehat dan semakin mandiri,” ucapnya.

Mantan Wali Kota Solo itu bilang, Kabinet Kerja sudah meletakkan pondasi bagi pembangunan Indonesiasentris, bukan Jawasentris dalam hal percepatan di bidang infrastruktur.

Selain itu, Jokowi mengatakan, pemerintah sudah memulai reformasi struktural, serta reformasi di bidang perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.

“Memang reformasi itu belum besar-besaran. Lima tahun ke depan kita akan melakukan reformasi struktural secara besar-besaran dalam rangka meningkatkan daya saing, memangkas banyak aturan, prosedur yang menghambat, dan yang berbelit-belit,” tegasnya.

Lebih lanjut, Jokowi Presiden mengklaim dalam lima tahun terakhir terjadi penguatan di bidang monitoring dan di bidang pengendalian. Kemudian, dalam perencanaan, implementasi, dan eksekusi.

“Saya melihat banyak hal yang telah berjalan. Karena itu, keandalan proses eksekusi, efektivitas proses delivery harus menjadi penekanan dalam menyusun RPJMN tahun 2020-2024,” katanya.

Sementara itu, untuk persiapan implementasi APBN Tahun 2020, Jokowi menggarisbawahi beberapa hal yang perlu menjadi perhatian.

Menurutnya, tahun 2020 merupakan tahun pertama pada periode pembangunan RPJMN 2020-2024 yang fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) secara besar-besaran, tanpa meninggalkan pembangunan infrastruktur.

“Saya minta reformasi pemerataan kualitas pendidikan yang menjadi pondasinya sudah disusun selama lima tahun ini bisa kita lanjutkan. Juga program pelatihan kewirausahaan yang dimiliki masing-masing kementerian/lembaga bisa disinergikan,” harapnya.

Pada kesempatan itu, Presiden juga menyinggung soal peningkatan ekspor dan investasi. Dia berharap apa yang sudah dikerjakan Kabinet Kerja I bisa menghasilkan kebaikan bagi bangsa dan negara. (rid/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs