Sabtu, 23 November 2024

Sejak Kerusuhan Wamena, 213 Perantau Asal Jatim Sudah Pulang ke Rumah

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Para pengungsi yang melarikan diri dari kerusuhan pada Senin (23/9/2019) pagi di Asrama Transito Disnakertrans Jatim, Minggu (29/9/2019). Foto: Denza suarasurabaya.net

Berdasarkan catatan suarasurabaya.net, warga Jawa Timur yang pulang dari Wamena, Jayawijaya, Papua, sejak 29 September lalu sejumlah 213 orang.

Pada gelombang pertama kedatangan para “perantau” dari berbagai daerah di Jatim itu, ada 40 orang yang turut dalam pesawat Hercules ke Semarang, Jawa Tengah. Mereka dijemput bus ke Asrama Transito di Surabaya lalu dipulangkan ke daerahnya.

Gelombang berikutnya, Bakesbangpol Jatim mendata, ada 108 perantau asal Jatim dari total 122 orang penumpang Hercules yang tiba di Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, Rabu (2/10/2019).

Selain di Malang, ada sejumlah 41 perantau dari Wamena yang datang ke Jawa Timur lewat Bandara Juanda pada hari yang sama. Sayangnya, mereka langsung pulang dan tidak terdata.

Hari ini, Kamis (3/10/2019), ada sebanyak 65 perantau dari berbagai daerah di Jawa Timur, di antaranya 106 orang penumpang dari Wamena yang tiba di Malang naik Hercules. Mereka sempat didata di Bakorwil.

“Kami perlu data mereka. Bakorwil akan memastikan mereka kami antar ke rumah masing-masing. Ada santunan, ada sembako, ada pakaian siap pakai untuk mereka,” ujar Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim di Surabaya.

Khofifah menegaskan, berdasarkan data yang terhimpun di Bakorwil, Pemprov Jatim membuat berita acara yang akan diserahkan kepada Dinas Sosial di masing-masing daerah tempat tinggal perantau.

Pendataan perantau dan berita acara untuk Dinsos itu menurut Khofifah penting. Data itu akan berguna ketika pemerintah memerlukannya untuk penyaluran bantuan bagi perantau asal Wamena.

Data itu juga akan berguna ketika pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan memfasilitasi agar para perantau bisa bekerja dan tinggal di Wamena lagi. Sebab, sebagian besar mereka tidak bawa KTP.

“Saya mau, bilang mereka bukan pengungsi. Mereka perantau. Dari Jatim atau provinsi lain mereka merantau bekerja di Wamena. Saya rasa terminologi ini penting. Karena ada konflik sosial, mereka kemudian kembali ke daerah asal,” ujarnya.

Tidak hanya dari Jawa Timur, para perantau yang turut pesawat Hercules ke Malang sebagian juga berasal dari daerah lain seperti Blora, Rembang, dan sejumlah daerah lain di Jawa Tengah. Juga dari Tapanuli Utara, Deli Serdang dan daerah lain di luar Pulau Jawa.

Jonathan Judianto Kepala Bakesbangpol Jatim mengatakan, sebagian besar dari mereka langsung pulang ke daerah asalnya. “Ada yang dijemput keluar, ada yang dijemput Pemda masing-masing, dan ada yang kami antar ke Kabupaten Masing-Masing,” ujarnya.(den/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs