Mahasiswa Menawarkan Konsep Radio Tanpa Penyiar

TINO HARIYADI Mahasiswa STIKOM Surabaya dalam tugas akhirnya (TA) membuat konsep Radio Tanpa Penyiar. Hal itu memudahkan pekerjaan seorang penyiar tanpa harus bersuara.

Konsep yang ditawarkan, mengotomasi peran penyiar dalam radio dan music director. Seperti membuat aplikasi yang dapat menggantikan peran penyiar dan music director dalam proses siaran seperti mencari dan memutar lagu, membaca request, memutar jingle iklan dan membaca adlips. TINO menyebutnya dengan Artificial Intelligent.

“Artificial Intelligent yaitu kita tinggal mengetik kata-kata waktu kita siaran untuk pendengar. Lalu program dengan sendirinya langsung menangkap pesan dan menirukan dalam bentuk voice atau suara,”papar TINO.

Obyek radio yang digunakan TINO adalah stasiun radio yang dekat dengan rumahnya yaitu Radio Maja FM-Suara Mojokerto 100.7 FM. Dalam presentasi TA-nya dihadapan wartawan, Kamis (22/02), TINO menjelaskan voice program komputer itu dapat bersuara dengan intonasi yang berbeda-beda tergantung dari tanda baca yang telah diketik.

Jika ingin menggunakan bahasa Indonesia harus menggunakan aplikasi software yang menggunakan bahasa Indonesia. “Saya terus meneliti dan mengembangkan untuk yang bahasa Indonesia,”ungkapnya.

Tidak hanya itu, ia juga mengembangkan model otomasi SMS request di radio yang dibuatnya secara bersamaan dalam hasil karya TA-nya. “Jadi pendengar tinggal SMS ke stasiun radio tersebut untuk request tembang yang akan dipilih, dan dengan sendirinya tembang itu terputar, tanpa melalui proses ulang pencarian lagu,”jelasnya.

TINO juga mengungkapkan jika program ini digunakan, maka akan ada banyak SDM yang berkurang dalam bidang broadcast, karena digantikan oleh teknologi. “Kelemahannya disini, radio-radio tidak lagi menggunakan penyiar atau music director sehingga akan banyak mengurangi SDM yang ada,”tukasnya.

Teks foto :
– TINO HARIYADI saat memaparkan konsepnya
Foto : MUNING suarasurabaya.net