Sebaya-PKBI Jawa Timur menggelar aksi damai turun jalan. Aksi dimulai dari depan gedung Grahadi hingga DPRD Kota Surabaya. Mereka memamerkan poster yang telah dilombakan.
IFFAH UDIANA Kordinator Sebaya pada suarasurabaya.net, Minggu (04/03) mengatakan aksi ini merupakan lanjutan dari acara yang diselenggara di Royal Plaza, Sabtu (03/03) kemarin. Aksi ini bertujuan sosialisasikan pentingnya kesehatan reproduksi remaja kepada masyarakat.
Selain itu, kata IFFAH, kegiatan diharapkan bisa menggugah kepedulian Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, baik legislatif maupun yudikatif untuk lebih aware lagi dengan permasalahan remaja.
IFFAH menambahkan tidak hanya remaja yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini, tetapi juga masyarakat, Pemerintah dan orang-orang yang peduli terhadadp remaja. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatakan rasa kepedulian dari seluruh pihak yang terkait terhadap problem remaja yang saat ini semakin kompleks.
Remaja juga diajak untuk berpikir posistif dan mempunyai alternatif kegiatan untuk mengimplementasikan jiwa remajanya. Dalam aksi ini ada sekitar 50 orang dari 20 komunitas yang diwadahi Sebaya. Komunitas tersebut terdiri dari 10 komunitas sekolah dan 10 komunitas di luar sekolah.
Komunitas di luar sekolah ini diindentifikasi rawan terhadap penyebaran HIV/AIDS juga kenakalan remaja lainnya. Mereka berasal dari komunitas Bonex (yayasan Suporter Surabaya), komunitas Kafe Tenda jalan Prof. Moestopo, komunitas Kafe Tenda Karang Menjangan, Sales Promotion Girl / Boy (SPG/SPB) Galaxy Mall, Buruh pabrik Rungkut, juga kelurahan yang menjadi segitiga emas peredaran narkoba (Kedungdoro, Tegal Sari dan Keputih).
Menurut IFFAH, pihaknya menaruh kepedulian yang besar terhadap persoalan remaja. Hal ini dikarenakan berdasarkan data yang dihimpun Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) -BKKBN dan UNFPA 15% remaja di Indonesia sudah melakukan hubungan seks pra nikah. Dan dari data itu juga 57% penderita positif HIV adalah remaja usia 15-29 tahun.
Melihat kondisi remaja yang sangat memprihatinkan itu, kata IFFAH, sosialisasi kesehatan repsoduksi remaja perlu dilembagakan. Karena tidak ada pendidikan khusus kesehatan remaja di dunia akademis.
“Kami ingin dengan adanya aksi ini, di bidang pendidikan kesehatan dimasukkan ke kurikulum sekolah. Selain itu, dibuat sarana dan prasarana yang mendukung untuk remaja,”ujarnya.
Teks Foto:
1. Orasi, peserta aksi damai turun jalan di depan Gedung Grahadi
2. Satu diantara peserta aksi memamerkan poster hasil karyanya
Foto : RIZKA suarasurabaya.net