Jumat, 22 November 2024

BPBD Jatim Targetkan Kebakaran Gunung Arjuno Padam dalam Dua Hari

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Kebakaran di lereng Gunung Arjuno yang terpantau dari Tretes, Mojokerto, Sabtu (12/10/2019). Foto: Winardi Tjandra via E100

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim telah meminta Deputi Kedaruratan BNPB untuk mengerahkan water bombing ke wilayah lahan Gunung Arjuno yang terbakar sejak Rabu (9/10/2019) lalu. Diharapkan, dengan penggunaan water boombing ini, api dapat segera dipadamkan dalam kurun waktu dua hari.

Subhan Wahyudiono Kepala BPBD Provinsi Jatim mengatakan, helikopter yang dikerahkan saat ini adalah helikopter yang melakukan pemadaman di hutan Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

“Ini sudah ada (helikopter), tinggal mindahkan saja (ke Jatim) tinggal pengurusan izinnya. Ini sedang koordinasi jam berapa berangkatnya, dua hari semoga padam,” kata Subhan kepada Radio Suara Surabaya, Senin (14/10/2019).

Upaya pemadaman di Gunung Arjuno sendiri menemui banyak kendala. Salah satunya lokasi yang terletak di 2.380 mdpl dengan kemiringan lereng 60 derajat. Selain itu, petugas juga harus berjalan kaki selama 5-6 jam untuk menjangkau lokasi. Belum lagi hambatan angin kencang yang semakin menyulitkan petugas jika pemadaman dilakukan secara manual.

Di sisi lain, penyebaran titik yang semakin luas juga membuat api sulit untuk dipadamkan. Subhan menyebut, titik panas api di Gunung Arjuno tersebar di lereng Gunung Arjuno yang ikut wilayah Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto.

Ia juga mencatat, terdapat 16 kali kejadian kebakaran terhitung sejak 30 September lalu. Dari berbagai kejadian tersebut, diantaranya terjadi di Ponorogo, Mojokerto, Magetan dan Lumajang pada 1 Oktober . Pada tanggal 2 Oktober, kebakaran menimpa Kabupaten Banyuwangi, Batu, Trenggalek, Jombang, Situbondo dan Bondowoso. Serta pada tanggal 6 Oktober, kebakaran melanda Trenggalek, Mojokerto, termasuk Gunung Arjuno.

Subhan mengatakan, pentingnya penggunaan water bombing di Gunung Arjuno karena disana terdapat hutan konservasi yang banyak terdapat tanaman dan satwa langka.

“Di Arjuno karena menyangkut hutan konservasi, ada tanaman langka seperti cemara gunung, edelweis, ada satwa juga seperti macan tutul, rusa, dan sebagainya,” tambahnya.

Ia berharap, water bombing dapat segera diterjunkan hari ini, sehingga upaya pemadaman dapat segera dilakukan.(tin/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs