Panas menyengat dan kekeringan terjadi di banyak tempat, termasuk di Kota Surabaya. Tetapi justru saat ini menjadi waktu yang tepat bagi masyarakat membuka Rekening air agar dapat menabung sebanyak-banyaknya air saat musim hujan tiba.
Zamroni Direktur Tunas HIjau Indonesia menyampaikan bahwa Rekening yang dimaksud bukan rekening atau account pada bank. Tetapi membuat banyak sarana dan prasarana dalam rangka mengumpulkan atau menampung air sebanyak-banyaknya untuk nanti saat hujan tiba.
“Bukan rekening bank tentunya. Tapi masyarakat diajak untuk membuat berbagai aktivitas atau kegiatan membuat sarana dan prasarana guna menampung air sebanyak-banyaknya, saat nanti musim hujan mulai tiba. Ini penting dilakukan,” terang Zamroni, Senin (14/10/2019).
Menggali dan membuat lubang resapan Biopori misalnya, dicontohkan Zamroni sebagai satu diantara kegiatan dalam rangka membuka rekening tersebut. Selain mudah dikerjakan dan dilakukan, lubang Biopori dinilai efektif untuk menamung air.
Masyarakat termasuk siswa sekolah menurut Zamroni sudah saatnya dipahamkan tentang kebutuhan air disaat musim kemarau seperti saat ini, dan bagaimana agar di tahun mendatang kekeringan tidak semakin parah dialami masyarakat.
“Di sekolah para siswa bisa diajak bersama-sama membuat lubang Biopori. Semakin banyak lubang Biopori dibuat memberikan kesempatan bagi tanah untuk menyimpan banyak persediaan air yang menjadi sangat dibutuhkan saat musim panas atau kekeringan seperti saat ini,” kata Zamroni.
Dengan persediaan air yang cukup pada tanah, menjadikan kekeringan tidak berdampak terlalu fatal bagi masyarakat. “Dan itu bisa dilakukan jika masyarakat sejak awal sudah memahami bagaimana menghemat air dan menggunakannya seperlunya,” ujar Zamroni.
Gerakan menghemat air, lanjut Zamroni tetap bisa dilaksanakan disaat musim kering dan kemarau seperti saat ini. Tetapi menurut Zamroni tiu saja tidak cukup. “Butuh juga tindakan nyata yang bisa dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat. Termasuk membuat lubang resapan Biopori,” tegas Zamroni.
Berdasarkan catatan yang ada, kekeringan atau musim panas ekstrem bakal berlangsung hingga bulan November mendatang. Namun demikian, Zamroni mengingatkan bahwa musim kemarau berkepanjangan bisa saja berlangsung di tahun-tahun mendatang.
“Justru mulai saat ini harus dipersiapkan agar tahun mendatang kalau kemarau ekstrem berlangsung kita semua sudah memiliki persediaan air, termasuk air tanah yang cukup. Dan ini perlu disosialisasikan terus menerus pada masyarakat,” pungkas Zamroni.(tok/ipg)