Sejak beberapa hari ini, di lapangan tenis Kodam V Brawijaya dan Marinir Surabaya penuh dengan ratusan petenis junior dari berbagai negara. Mereka sedang bersaing untuk mendapatkan poin terbaik di pertandingan Tenis Junior Widjojo Soejono Cup ke-38 yang digelar selama sepekan hingga 20 Oktober mendatang.
Didik Utomo Pribadi Direktur Turnamen Tenis Widjojo Soejono mengatakan, jumlah peserta tahun ini semakin meningkat dibanding tahun lalu. Bahkan ada negara baru yang ambil bagian, salah satunya Mauritius Afrika Timur. Itu menunjukkan, kalau turnamen yang sudah tergelar sejak 38 tahun lalu ini sangat dikenali dan diminati peserta dari berbagai negara.
“Saya bangga dengan perkembangan animo peserta yang dari tahun ketahun terus meningkat. Itu membuktikan event ini sangat diminati. Bahkan terbukti ada atlet yang rela masuk ‘waiting list’,” kata Didik kepada Suara Surabaya, Selasa (15/10/2019).
Sementara Rildo Ananda Anwar Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PB Pelti) mengatakan cukup apresiatif dengan kembali di gelarnya turanemn Tenis Junior Widjojo Soejono.
“Konsistensi turnamen yang sudah tergelar 38 kali ini menunjukkan komitmen penyelanggara, khususnya penggagas event Widjojo Soejono, yang juga mantan Pangdam V Brawijata untuk terus mengembangkan pembinaan di cabang Tenis. Ini jelas akan positif untuk regenerasi pertenisan di Indonesia,” ujar Rildo.
Di singgung soal proses regenerasi atlet Tenis Junior di Indonesia, Rildo menyebut PB Pelti juga akan terus komitmen untuk mengembangkan pembinaan. Diantaranya lewat berbagai kejuaraan yang ada di berbagai daerah di Indonesia.
Turnamen Tenis Widjojo Soejono yang sudah tergelar ke-38 tahun ini melibatkan 25 negara dan diikuti 500 peserta.
Turnamen ikonik di Surabaya yang sudah tergelar selama 38 tahun ini, mempertandingkan 6 kategori kelompok usia. Mulai dari 8, 10, 12, 14, 16 dan 18 tahun. Event ini juga memperebutkan poin internasional.(bud/tin/ipg)