Sabtu, 26 April 2025

Raya Porong Ditutup, Sopir Bison Menjerit

Laporan oleh Eddy Prastyo
Bagikan

Tiga minggu sudah Jl. Raya Porong ditutup akibat banjir air disertai lumpur Senin (02/04) lalu. Penutupan jalan yang menjadi satu-satunya jalur terdekat menuju Pasuruan dan Malang membuat sopir-sopir angkutan umum yang melewati rute Jl. Raya Porong ‘menjerit’.

Pengeluaran untuk bahan bakar membengkak karena rute yang dilewati harus berputar lebih jauh dan pada sisi lain, tarif tak mungkin dinaikkan karena jumlah penumpang tiap hari makin sedikit.

JOKO satu diantara sopir Bison jurusan Surabaya-Bangil yang ditemui suarasurabaya.net sedang mencari penumpang di Jl. Raya Porong mengatakan jika dibandingkan saat sebelum Jl Raya Porong dibuka, penghasilannya semakin berkurang. Berapa persentasenya, ia mengaku tidak tahu. “Yang pasti, sejak jalan ini ditutup, penghasilan saya berkurang,” ujarnya.

Hal yang sama juga diungkap WARDOYO sopir Bison asal Mojosari. Saat ditemui, ia sedang ngetem di pertigaan Pasar Wisata Tanggulangin. Ia mengatakan rata-rata ia hanya bisa membawa pulang uang Rp30 ribu saja.

“Padahal sebelum Jl. Raya Porong itu ditutup, saya bisa dapat penghasilan bersih sampai Rp65 ribu,” ujarnya.

Sepinya jumlah penumpang, kata WARDOYO, juga membuat penghasilannya berkurang karena dipotong setoran. “Pernah satu hari saya cuma dapat limaribu rupiah saja karena terpotong setoran ke pemilik kendaraan,” ujarnya.

WARDOYO maupun JOKO sama-sama berharap masalah infrastruktur jalan bisa cepat dibenahi karena menyangkut langsung ke kehidupan mereka.

Teks Foto :
– Angkutan Bison yang melayani rute Surabaya-Bangil adalah satu diantara angkutan umum yang paling menderita setelah penutupan Jl. Raya Porong.
Foto : EDDY suarasurabaya.net

Bagikan
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Surabaya
Sabtu, 26 April 2025
26o
Kurs