Menikmati karya foto udara RA BENE tentang kota Surabaya, tak ubahnya menikmati kota Surabaya dari atas udara. Unik, penuh detil dan warna yang membuat penikmatnya seakan berjalan-jalan diketinggian langit. Sangat menawan.
“Bagian-bagian pemisah itu ternyata jalan-jalan kampung atau malah bagian dari lahan pekuburan Belanda yang ada di Kembang Kuning. Bagus sekali ini. Seperti kalau kita melihat pemandangan dari atas udara, dari pesawat terbang gitu. Bagus sekali,” kata KADARUSLAN sesepuh Arek Suroboyo usai menyaksikan pameran karya foto RA BENE, Kamis (24/05).
Pameran karya foto udara tentang kota Surabaya, ditampilkan RA BENE di Pusat Kebudayaan Prancis (CCCL) Surabaya, sampai dengan 31 Mei 2007 mendatang berbarengan dengan HUT kota Surabaya ke 714.
RA BENE adalah seniman yang menerjuni foto udara, sebagai bagian dari hobinya terhadap dunia fotografi. “Memotret dari udara punya tingkat kesulutan sekaligus kesederhanaan yang seimbang. Tapi ketika itu berhasil diabadikan, sungguh memuaskan,” ungkap RA BENE dalam satu diantara pamerannya di Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Di CCCL Surabaya, karya foto RA BENE menampilkan sisi lain kawasan-kawasan yang sering kita lihat bahkan lalui lewat darat, sedangkan BENE mengabadikannya lewat udara. Ada foto tentang kompleks makam tentara Belanda di Kembang Kuning, juga tentang sudut perkampungan Surabaya.
“Asap Lapindo dan lumpurnya ini memberikan sebuah misteri yang menyedihkan. Sangat luar biasa, detilnya cukup bagus, dan perhitungannya sangat memuaskan, sehingga karyanya berbeda sekali,” kata HANDOYO AGUNG penikmat dan penghobi fotografi, Kamis (24/05) saat ditemui suarasurabaya.net disela-sela menyaksikan karya RA BENE.(tok/tok)
Teks foto:
-Asap Lapindo dan lumpurnya dari udara. Berbeda.
Foto: TOTOK suarasurabaya.net