Sabtu, 23 November 2024
Seruan AIMI

Harga Susu Formula Naik, Saatnya ‘Kembali’ ke ASI

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan

Menyikapi kenaikan harga susu formula yang kian meningkat, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) ingin mengajak kembali masyarakat untuk ‘kembali’ menyusui bayi dengan Air Susu Ibu (ASI), karena ASI adalah standar pemberian nutrisi yang terbaik bagi bayi.

YAYUK ANDRIATI Ketua Divisi Komunikasi AIMI waktu dihubungi suarasurabaya.net, Jumat (06/07) mengatakan, kenaikan harga suhu yang semakin mahal, membuat masyarakat terutama ibu-ibu ribut dan mengeluh. Karena itu AIMI menyerukan supaya kembali ASI ekslusif. Sedangkan anak-anak di atas 2 tahun pemberian susu formula bisa dikurangi dengan cara memberikan makanan melalui pola gizi berimbang yang bisa didapatkan dari makanan lainnya.

Kata YEYE sapaan akrab YAYUK ANDRIATI, data yang diperoleh AIMI menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1997 dan 2002, lebih dari 95% ibu pernah menyusui bayinya, namun menyusui dalam 1 jam pertama cenderung menurun 8% pada tahun 1997 menjadi 3,7% pada tahun 2002.

Cakupan ASI eksklusif 6 bulan juga menurun dari 42,4% pada tahun 1997
menjadi 39,5% pada tahun 2002. Sedangkan penggunaan susu formula justru meningkat lebih dari 3 kali lipat selama 5 tahun dari 10,8% tahun 1997 menjadi 32,5 % pada tahun 2002.

“Hal ini sangat meresahkan dan mengkhawatirkan kami, karena terlihat pada data tersebut, peningkatan penggunaan susu formula juga meningkatkan resiko leukemia dan limfoma pada anak, diabetes, gangguan pencernaan dan diare, pneumonia, asma dan eksim, meningitis, rematik, osteoporosis, kanker payudara dan kanker indung telur, kolesterol yang lebih rendah dan obesitas pada masa kanak-kanak maupun remaja,” kata YEYE ibu dari RASYA (11 bulan) yang juga diberi ASI eksklusif ini.

YEYE yang juga karyawan sebuah bank ini menjelaskan, berbeda dari susu formula yang berasal dari susu sapi, ASI merupakan suatu spesifik spesies yang khusus hanya dibuat untuk bayi manusia, bahkan hanya untuk bayi sang Ibu, bahkan lebih jauh lagi, ASI yang keluar setiap tetesnya memiliki kandungan berbeda yang khas yang persis sempurna sesuai dengan kebutuhan bayi seorang ibu pada saat itu.

Komposisi yang terkandung dalam susu formula tidak pernah berubah, semuanya disamaratakan bagi setiap bayi dan pada tingkatan umur yang sama, walaupun kebutuhan bayi yang satu dengan yang lain amatlah berbeda. Kandungan lemak (AA, DHA), karbohidrat, protein, vitamin, mineral, enzym, hormone dan yang paling penting zat antibodi yang
terkandung dalam ASI tidak akan didapatkan dalam susu formula manapun.

“Selama ini kita sering ‘melupakan’ bahwa ada yang jauh lebih baik, aman dan higienis dibandingkan susu formula dan tentunya tidak mengalami kenaikan harga seperti susu formula,” ungkapnya.

“Saya sangat menyayangkan tindakan Menteri Kesehatan Indonesia ini yang punya program mengedrop makanan pendamping ASI, sesudah harga susu ada kenaikan. Kan sama saja makanan instan. Kasihan masyarakat Indonesia terus dicekoki lagi makanan buatan pabrik,” ungkap YAYUK ANDRIATI Ketua Divisi Komunikasi AIMI.(ipg/ipg)

Teks Foto:
– Seorang ibu sedang menyusui anaknya. Saatnya ‘kembali’ ke ASI.
Foto: Dok. suarasurabaya.net

Bagikan
Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs