Jember Fashion Carnival (JFC) yang akan digelar 5 Agustus mendatang, rencananya diikuti 450 peserta dan mempresentasikan dalam 8 defile.
”Acara akan diawali opening jam 12.00-13.00 dilanjutkan show mulai jam 14.00. Ya diharapkan selesai sekitar jam 6 sore,” kata DYNAND FARIZ Ketua Panitia yang juga penggagas JFC waktu dihubungi suarasurabaya.net.
Dijelaskan FARIZ, JFC 2007 yang tema utamanya “Save Our World” ini dalam 8 defile yang ditampilkan antara lain Borneo (Opening Defile Welcome to Indonesia). Sesi ini menampilkan eksotika pesona alam, budaya, suku-suku serta tradisi masyarakat Borneo terancam oleh kerusakan dan kepunahan, tergerus invasi budaya luar sebagai akibat perkembangan peradaban manusia. JFC mengajak semua pihak untuk melestarikan dan mengangkat kembali citra Borneo sebagai salah satu bagian dari budaya kuat Indonesia.
Urutan selanjutkan menampilkan Prison. Menggambarkan narapidana penjara internasional yang sedang menunggu hukuman tembak mati, sangat tragis dan dramatis. Imbauan kepada semua negara di dunia agar narapidana diperlakukan dengan baik dan dilindungi hak asasinya.
Disusul defile yang menampilkan Predator. Tema ini mengadaptasi mahkluk mengerikan yang menjadi pemangsa mahkluk lainnya. Imbauan untuk melindungi mereka yang lemah atas eksploitasi berlebihan mereka yang kuat.
Undercover, menyusul di belakang Predator. Menampilkan profesi pekerja bawah tanah seperti pekerja tambang batu bara, emas, nikel, dan lainnya. Pesan yang ingin disampaikan adalah utamakan keselamatan pekerja tambang dan jangan korbankan kelestarian alam dan lingkungan.
Amazon, defile yang menarik yang menggambarkan khususnya habitat hewan dan tumbuhan yang mulai langka di Amazon yang harus segera dilindungi agar terhindar dari kepunahan.
Selanjutnya Chinese Opera. Opera dengan ciri khas budaya Cina tahun 1300-1400 Masehi. Cerita dan penokohannya, serta gaya pementasannya dengan kkostum yang unik dan etnik menginspirasikan JFC untuk mengangkatnya ke dalam konsep Fashion Carnaval.
Tak kalah menariknya Anime. Ini ingin menunjukkan bahwa dunia memerlukan pemimpin yang baik. Hal tersebut direfleksikan oleh
tokoh-tokoh film kartun Jepang dalam membela kebenaran.
Defile yang terakhir atau kedelapan dalam JFC menampilkan tema Recycle. Bahwa bumi semakin dipenuhi oleh benda buangan berupa limbah yang dapat membahayakan kelangsungan kehidupan. Dampak negatif tersebut dapat dikurangi dengan mendaur ulang benda organik dan non organik menjadi benda yang mempunyai nilai guna kembali.
“Tahun ini JFC jauh lebih detail dan lebih bagus, dibanding 5 kali pelaksanaan di tahun-tahun sebelumnya. Target utama kita, memberikan sesuatu yang berbeda dengan konsep teaterikal. Bukan runway aja. Kali ini penjara atau Prison dijadikan tema teaterikal,” jelas FARIZ.
Menurut FARIZ, JFC mengandung daya magnit yang tak kalah menarik dengan karnaval tingkat dunia seperti di Pasadena, Venesia, ataupun Rio de Janero, Brasil. JFC ini memang telah memecahkan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), dan sekarang sedang diperjuangkan untuk diakui dunia internasional.
Untuk go internasional kata pria kelahiran 23 Mei 1963 ini, tim JFC sudah mulai tampil di ajang internasional. Seperti 28 Juli ini tampil di ajang Jambore Pramuka Sedunia. Direncanakan 2008 mendatang juga mulai show ke Benua Amerika, Australia, dan Asia. Sementara dalam waktu dekat akan show di Tanah Air diantaranya di Kuta Carninal Bali pada 7-9 September 2007. Pada akhir Oktober akan tampil di konser indoor di Jakarta, kemudian Bali Fashion Week dan Kutai Kartanegara Parade.(ipg)
Teks Foto:
– Kostum bertema Recycle, pekerja tambang, Amazone, dan Borneo ini diantara yang akan tampil di defile JFC di Jember 5 Agustus 2007.
Foto: Dok. Jember Fashion Carnival (JFC)