Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) masih menunggu Bailout atau kucuran dana pemerintah untuk membantu mengatasi macetnya pencairan klaim BPJS akibat defisit keuangan di lembaga tersebut.
dr. Daniel Budi Wibowo Ketua Kompartemen Jaminan Kesehatan Persi mengatakan, Persi masih menunggu dana talangan yang dijanjikan cair pada tahun ini.
“Sudah diputuskan kisarannya Rp13 triliun dari APBN. Tinggal eksekusinya yang masih menunggu dari Bapak Presiden. Janjinya tidak ada waktu yang dijanjikan tapi pasti akan keluar tahun ini,” ujar dr. Daniel.
Ia menjelaskan, saat ini total keseluruhan tunggakan BPJS pada Rumah Sakit se-Indonesia telah mencapai Rp28 triliun. Sehingga kalaupun Rp13 triliun dana dari APBN dikucurkan untuk membayar tunggakan ini, masih ada Rp15 triliun utang yang belum bisa dibayarkan pada tahun ini.
“Tapi kan masih bisa jalan tahun depan (sisa tunggakan, red). Dengan penambahan iuran (peserta BPJS Kesehatan, red) diharapkan bisa lebih baik,” katanya optimis.
Ia juga mengaku, hingga saat ini Persi sebagai organisasi yang menaungi Rumah Sakit di Indonesia belum terpikir untuk membawa keterlambatan pembayaran klaim BPJS Kesehatan pada ranah hukum melalui mekanisme class action.
Ia menilai, class action adalah jalan terakhir apabila proses lobi dan mediasi dengan pemerintah telah mengalami jalan buntu. Ia masih yakin, pemerintah akan segera mencairkan dana talangan dari APBN pada tahun ini. (bas/iss)