Sabtu, 23 November 2024

Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 Kembali Digelar di Surabaya

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Tim pemandu bakat berfoto bersama dengan peserta audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Surabaya, Minggu (20/10/2019). Foto: Istimewa

Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 kembali digelar dan kali ini singgah di Kota Surabaya. Para pebulutangkis belia datang dari berbagai kabupaten/kota di Tanah Air, menjajal kemampuan di GOR Sudirman, Surabaya, Jawa Timur (Jatim).

Ajang pencarian bibit-bibit pemain bulutangkis calon juara dunia ini terbagi dalam dua kelompok usia, yakni U-11 (di bawah usia 11 tahun) dan U-13 (di bawah usia 13 tahun), baik putra maupun putri.

Pada hari pembuka Audisi Umum pada Minggu (20/10/2019), digelar Tahap Screening dimana sebanyak 815 peserta bertanding berdasarkan kategori usia masing-masing dalam durasi sekitar sepuluh menit. Selama waktu pertandingan itu, Tim Pencari Bakat yang dipimpin oleh sang peletak pondasi ganda Indonesia, Christian Hadinata, melakukan seleksi siapa saja peserta yang berhak melaju ke Tahap Turnamen.

Selain Christian, para legenda bulutangkis Indonesia ikut menjadi Tim Pencari Bakat. Mereka diantaranya Sigit Budiarto, Hastomo Arbi, Luluk Hadiyanto, Alvent Yulianto, Denny Kantono, Fung Permadi, Liliyana Natsir, Engga Setiawan, Yudha Wiratama, Reni, Juniar Setioko Tenggono, Ronald Sanduan, dan Imam Tohari.

Sigit, anggota Tim Pencari Bakat pelatih yang juga pelatih khusus sektor ganda di PB Djarum, menyoroti peningkatan kualitas permainan yang disuguhkan ratusan pemain bulutangkis muda ini.

“Saya yakin atlet-atlet ini memantau perkembangan Audisi Umum, sejak digelar di Bandung dan Purwokerto. Mereka mengamati lalu mempersiapkan diri dan berlatih giat, jelang Audisi Umum di Surabaya ini,” katanya berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net.

Pasangan Candra Wijaya yang berhasil meraih gelar juara dunia tahun 1997 dan juara All England tahun 2003 ini memiliki kriteria khusus dalam pencarian bakat-bakat di Audisi Umum di Surabaya.

“Yang saya amati secara spesifik adalah skill, kecepatan, kelincahan, dan kecerdasan. Ketika empat hal ini saya temukan, tak sulit bagi sang anak untuk lolos ke Final Audisi nanti di Kudus,” kata Sigit.

Pada Audisi Umum Djarum Bulutangkis 2019 di Surabaya, jumlah peserta asal Jatim mendominasi dengan capaian angka 750 atlet. Lima teratas kabupaten/kota di Jatim yang tercatat sebagai pemasok calon atlet PB Djarum, yakni 131 atlet asal Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya (75), Kabupaten Mojokerto (55), Kabupaten Malang (47), dan Kabupaten Gresik (43).

Kesempatan meraih beasiswa bulutangkis di Surabaya ini juga digunakan para peserta dari luar pulau Jawa. Pada Tahap Screening, bertanding 14 peserta asal Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah (9), Sumatera Selatan (4). Selain itu juga tercatat dua peserta dari Aceh dan satu peserta asal Papua yang datang ke Surabaya untuk mengikuti Audisi Umum.

Dari Tahap Screening yang berakhir pada Minggu (20/10/2019) petang, Tim Pencari Bakat meloloskan 358 peserta, yang terdiri dari 128 peserta di kelompok usia U-11 Putra, 43 peserta (U-11 Putri), 123 peserta (U-13 Putra), dan 64 peserta (U-13 Putri).
Keesokan harinya, Senin (21/10/2019), para atlet muda ini kembali bertarung di Tahap Turnamen. Mereka akan menunjukkan bakat terbaik mereka guna menjaga peluang meraih Super Tiket menuju tahap Final Audisi di Kudus pada 20-22 November 2019.

Usai pengumuman peserta-peserta lolos Tahap Screening, Sigit berpesan agar para orangtua maupun anak-anak agar tidak patah semangat. Sigit lantas mencontohkan salah satu anak didiknya, Kevin Sanjaya Sukamuljo, yang harus melalui tiga kali proses audisi hingga akhirnya menjadi pebulutangkis kebanggaan Indonesia. Begitu pula dengan juara BWF World Junior Championships 2019, Leo Rolly Carnando, yang menurut Sigit harus melampaui empat kali uji coba sebelum diterima di PB Djarum.

“Bagi yang belum lolos Tahap Screening, pulang dari sini, kembali berlatih dan sering-sering bertanya kepada pelatih tentang apa atau dimana kekurangan kalian. Begitu pula dengan adik-adik yang lolos, jangan sombong. Perjuangan kalian masih panjang sekali. Persiapkan diri dengan baik untuk tahap selanjutnya,” pesan Sigit, yang kali pertama bergabung dengan PB Djarum pada tahun 1988.

Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 dapat diikuti oleh atlet putra dan putri berkewarganegaraan Indonesia dengan kategori U11 (berusia 6-10), U13 (untuk peserta dengan umur 11-12 tahun). Audisi akan dilakukan dalam bentuk kompetisi dengan sistem gugur.

Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui laman www.pbdjarum.org atau dengan mendaftarkan diri secara langsung sehari sebelum pelaksanaan Audisi Umum di GOR setiap kota audisi. Peserta diwajibkan melakukan daftar ulang satu hari sebelum tahap seleksi (H-1) sesuai kota audisi pilihannya.(bud/tin/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs