Jumat, 22 November 2024

Hampir 42 Ribu Hektare Sawah Kekeringan, Lebih dari 10 Ribu Hektare Padi Puso

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Grafis: suarasurabaya.net

Sampai 30 September 2019 luasan sawah terdampak kekeringan pada musim kemarau panjang 2019 mencapai 41.928 hektare. Seluas 10.314 hektare padi mengalami puso (gagal panen).

Hadi Sulistyo Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jatim mengatakan, jumlah sawah terdampak kekeringan dan tanaman padi puso itu secara keseluruhan tidak signifikan.

“Kesimpulannya, dampak kekeringan sangat kecil dibandingkan luas lahan sawah yang ada di Jawa Timur,” ujarnya melalui pesan singkat kepada suarasurabaya.net, Senin (21/10/2019).

Luas sawah terdampak kekeringan di Jatim hanya 1,89 persen dari total tanaman padi di Jatim lebih dari 2,2 juta hektare. Sedangkan lahan puso hanya berpengaruh 0,47 persen untuk penurunan produksi padi di Jatim.

Adapun sebaran sawah terdampak kemarau panjang 2019 di Jatim, kekeringan yang paling luas ditemukan di Kabupaten Bojonegoro. Luasnya mencapai lebih dari 17 ribu hektare.

Kabupaten selanjutnya dengan sawah yang mengalami kekeringan paling luas adalah Kabupaten Lamongan. Totalnya mencapai hampir 8.500 hektare. Sedangkan di Tuban sawah kering mencapai 3.879 hektare.

Meski sawah yang kekeringan tidak terlalu signifikan dibandingkan keseluruhan lahan tanaman padi di Jawa Timur, luasan sawah yang terdampak kekeringan dibandingkan tahun 2018 meningkat.

Sampai akhir 2018 lalu jumlah lahan komoditi padi yang mengalami kekeringan mencapai 37.332 hektare. Sedangkan jumlah sawah yang puso sampai akhir tahun lalu hanya 9.807 hektare.

Selain lahan padi, Data Distan juga mencatat kekeringan juga dialami lahan jagung dan kedelai di Jawa Timur. Luas kekeringan lahan jagung mencapai 678 hektare, yang puso 411 hektare.

Sedangkan untuk lahan yang ditanami kedelai, lahan yang kekeringan mencapai 236 hektare, yang puso tercatat seluas 50 hektare.(den/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs