Jumat, 22 November 2024

Akibat Angin Kencang, Operasi Water Bombing di Gunung Arjuno Dihentikan

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Kebakaran hutan di lereng Gunung Arjuno kembali terjadi pada Minggu (20/10/2019). Foto: Eddy suarasurabaya.net

Guncangan helikopter karena perubahan kecepatan udara dalam waktu singkat, menghalangi operasi water bombing ke titik karhutla di kawasan Gunung Arjuno-Welirang pada Senin (21/10/2019) pagi. Helikopter jenis MI-8 akhirnya kembali ke landasan di Lanud TNI AU Abdul Rahman Saleh, Malang, Jawa Timur.

Turbulensi disebabkan karena angin kencang sehingga membahayakan operasi water bombing atau pemboman udara di beberapa titik yang telah diidentifikasi, diantaranya di kawasan Maha Pena, Watu Bagong dan Curah Sriti.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim yang diterima suarasurabaya.net, angin bertiup dengan kecepatan 25 knot, dimana normal kecepatan angin untuk penerbangan yang aman berada pada 10 knot.

Hingga Senin siang, angin masih cukup kencang sehingga operasi water bombing dihentikan. BPBD akan melanjutkan operasi pengeboman pada Selasa (22/10/2019), pukul 06.00 WIB.

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Gunung Arjuno-Welirang ini diinformasikan pertama kali pada Juli 2019 lalu. Saat itu, lokasi titik api diketahui mendekati puncak di ketinggian sekitar 3.200 mdpl dengan tutupan lahan yang didominasi savana. Sedangkan medan menuju lokasi sulit dijangkau, tidak terdapat sumber air, dan kondisi angin cukup kencang.

Selain di kawasan ini, BNPB mencatat terjadinya karhutla di kawasan pengunungan di Pulau Jawa. Data BNPB per 21 Oktober 2019, pukul 16.00 WIB karhutla teridentifikasi di Gunung Ungaran, Cikuray, adn Ringgit. Sedangkan karhutla yang telah padam yaitu di Gunung Malabar, Merapi dan Andong.

Data BNPB mencatat 328.722 ha luas lahan terbakar di seluruh wilayah Indonesia dari Januari hingga Agustus 2019.(tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs