Komisi I DPR RI akan memanggil Menteri Luar Negeri soal kasus penyelundupan alat penyadap milik Malaysia.
Alat penyadap itu berupa UMS (Universal Monitoring System) yang harganya sekitar Rp 3 milyar, dibawa seorang WN Malaysia lewat Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng. Tetapi aparat bea dan cukai Bandara Soekarno-Hatta berhasil mengamankan WN Malaysia sekaligus alat penyadap yang dibawa.
JOKO SUSILO Anggota Komisi I DPR RI pada FAIZ reporter Suara Surabaya di Jakarta, Rabu (03/10) mengatakan HASAN WIRAYUDHA Menteri Luar Negeri akan dipanggil Senin (08/10) mendatang.
Menurut JOKO, Menteri Luar Negeri akan diminta menjelaskan bagaimana kerja Direktorat Pengamanan Diplomasi soal Kedutaan Besar Malaysia yang sampai punya alat penyadap.
JOKO mencurigai alat penyadap itu, untuk kepentingan inteligen dan bisnis Malaysia yang merugikan Indonesia. Dengan diungkapnya penyelundupan alat penyadap milik Malaysia, menunjukkan adanya operasi inteligen Malaysia di Indonesia.
JOKO menambahkan pemrintah Indonesia harus mewaspadai menyusul pengungkapan penyelundupan alat sadap milik Malaysia ini. {clip*1}
JOKO meminta Badan Inteligen Negara (BIN) dan Lembaga Sandi Negara, segera memeriksa alat penyadap milik Malaysia yang sekarang disita bea dan cukai.
Menurut JOKO kalau alat sandi dimiliki Kedutaan Besar sudah wajar. Tetapi kalau sudah memiliki alat sadap, menunjukkan adanya operasi inteligen yang bisa merugikan negara yang ditempati.(tys/ipg)
Teks Foto :
– JOKO SUSILO Anggota Komisi I DPR RI.
Foto: FAIZ Suara Surabaya