Memilah Sampah Demi Kesejahteraan Warga Stren Kali

Memilah-milah sampah yang ada di sekitar Stren kali, demi kesejahteraan warga. Hal itulah yang dilakukan oleh Ibu-ibu PKK Gunungsari, Surabaya.

Berdasarkan putusan Peraturan Daerah (Perda) Propinsi Jawa Timur tentang Penataan Sempadan Kali Surabaya dan Wonokromo, yang ditetapkan pada 05 Oktober 2007, maka perkumpulan ibu-ibu yang tergabung dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Gunungsari, melakukan kegiatan yang mendukung pengumpulan dana bagi pembongkaran rumah penduduk yang belum menghadap ke sungai (kali).

Ibu JOKO KARTIKA Kader Lingkungan Gunungsari I dan II yang juga Sekretaris RW pada suarasurabaya.net, Minggu (07/10), mengatakan, pengumpulan sampah-sampah ini untuk membuktikan bahwa lingkungan stren kali yang ada di wilayah Gunungsari ini, tidak seperti yang dipikirkan pemerintah selama ini.

“Pemerintah hanya berpikir kalau wilayah sempadan kali ini hanya mengotori sungai di sekitar. Dan dikira kami membuang sampah sembarangan di sungai, jadi hal inilah yang kami ingin buktikan kepada pemerintah,” ujarnya.

Ibu-ibu PKK yang ada di wilayah Gunungsari, ini mengumpulkan sampah-sampah kering yang kemudian dijual lagi kepada tengkulak. Misalnya, gelas air mineral dalam jumlah satu kilogram ini dihargai Rp3.500, dan kardus Rp700 per satu kilogram.

“Kegiatan seperti ini kami lakukan setiap minggu dari jam setengah tujuh sampai selesai mbak, dari Rukun Warga (RW–Red) I sampai RW II. Kami mengelompokkan sampah-sampah kering yang ada di sekitar sungai, untuk diolah lagi atau di jual,” kata KARTIKA.

Meskipun dana yang dikumpulkan tidak bisa dikatakan besar, tetapi semangat warga stren kali sangat besar. Mereka dengan bergotong royong mengais sampah-sampah kering yang ada di sekitar sungai, hanya untuk sejumlah dana tambahan.

“Uang yang terkumpul selama satu minggu, akan dimasukkan ke dalam kas Paguyuban Tabungan Stren Kali. Meskipun uangnya sedikit tapi kan lama-lama bisa jadi banyak..” ungkap KARTIKA.(may/ipg)

Teks:
– Ibu-ibu PKK Gunungsari sedang memilah-milah sampah.
Foto: MAYA suarasurabaya.net