Sabtu, 23 November 2024

Katarak Penyebab Utama Tingginya Angka Kebutaan

Laporan oleh Noer Soetantini
Bagikan

Katarak masih menjadi penyebab utama tingginya angka kebutaan di Jawa Timur. Untuk itu, edukasi pada masyarakat tentang mata yang sehat, harus konsisten dilakukan. Hal tersebut disampaikan dr ROHMATIN NIKMAH Kepala Bagian Instalasi RS Mata Fatma terkait peringatan “Sight World Day”.

Pada suarasurabaya.net, Senin (29/10) malam, di sela penutupan acara di Sun City Plaza, dr NIKMAH mengatakan sesuai data tahun 2005, angka kebutaan di Jawa Timur mencapai 555 ribu jiwa atau 1,5% dari total penduduk. Dari 555 ribu jiwa, 52% disebabkan katarak.

Tingginya angka penderita katarak, kata NIKMAH, juga terlihat dari masyarakat yang melakukan pemeriksaan mata secara gratis selama 3 hari di peringatan “Sight World Day”. “Jumlah penderita katarak sampai sore tadi dibandingkan total masyarakat yang memeriksakan mata secara gratis (sekitar 855 orang) mencapai 70%-80%. Antara 5 hingga 10 orang menjalani operasi katarak gratis,”ujarnya.

Sementara untuk gangguan penglihatan yang dialami penderita seperti di RS Mata Fatma, sebut NIKMAH, dibagi dua yakni katarak yang biasa dialami para orang tua dan kelainan refraksi. Kelainan refraksi atau penurunan gangguan penglihatan yang bisa dikoreksi dengan kaca mata banyak dialami anak-anak hingga remaja.

Menurut NIKMAH kedua hal tersebut sama-sama mengkhawatirkan. Untuk memberikan edukasi awal pada generasi muda, dalam peringatan “Sight World Day”, RS Mata Fatma memilih tema “Vision for Children” dan beragam aktivitas menggambar dan mewarnai.

Melalui aktivitas tersebut, anak-anak diingatkan betapa senangnya jika memiliki mata yang sehat. Dengan mata yang sehat, anak-anak bisa melihat dan membedakan warna warni dari crayon yang digunakan untuk menggambar maupun mewarnai.

“Sekaligus kita juga ingin mengedukasi pada remaja bahwa membaca dengan cara yang salah seperti jarak baca terlalu dekat bisa memaksa akomodasi mata. Kalau ini secara terus menerus dilakukan berakibat terjadinya refraksi,”tukasnya.

Selain masyarakat umum yang memanfaatkan pemeriksaan mata gratis, korban lumpur Lapindo juga mengikuti kegiatan tersebut. Kata NIKMAH, tercatat 50 lebih korban lumpur Lapindo memeriksakan mata dengan kasus katarak.

NIKMAH menjelaskan mereka yang datang umumnya dari Jabon dan angka kasus katarak yang diderita masyarakat tergolong tinggi. “Memang belum ada penelitian khusus terkait asap lumpur dengan katarak. Dulu di Jabon ada kegiatan pemeriksaan katarak dan terhenti. Dalam peringatan hari penglihatan sedunia, kita lanjutkan pemeriksaan tersebut dengan mengajak mereka ke sini,”pungkasnya. (tin)

Teks foto :
1. Ny WIEN HENDARSO (tengah/berbaju coklat) saat meninjau stan pemeriksaan mata gratis untuk masyarakat
2. dr ERRY DEWANTO (kiri) CEO RS Mata Fatma bersama NOVIA BUDI MURNIAWATI (kanan) GM Sun City Plaza Sidoarjo saat peringatan “Sight World Day” di Sun City Plaza
Foto : DANI Marketing Suara Surabaya

Bagikan
Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs