HARIJANTO alias HARI YONG Fotografer senior lulusan Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta, akan memamerkan karyanya meramaikan bulan fotografi di Pusat Kebudayaan Perancis (CCCL) Surabaya, pada 6-16 Nopember 2007.
HARI YONG dalam siaran pers yang dikirim CCCL pada suarasurabaya.net, Jumat (02/11) menyatakan, pada pameran bertajuk “Obyektif Surabaya, Lihat Sekitar Kita” itu dirinya mengabadikan Kota Pahlawan yang diakui sangat ia cintai sesuai apa yang dilihat dan dirasakannya.
“Melalui cara pandang dan pekerjaan pendokumentasian ini, saya berharap dapat menyebarkan nilai-nilai sejarah kota, mengangkat nilainya sebagai tempat kehidupan yang sebenarnya,” kata pria berusia 52 tahun itu.
Lewat pendokumentasian itu pula, dia turut berpartisipasi untuk pencarian dan pembentukan jati diri Kota Surabaya menjadi seperti kota-kota besar lain di dunia, yaitu, Paris, London ataupun Singapura.
PRIMANDA KRISHNA AIRLANGGA, Atase Pers CCCL menambahkan, HARI YONG merupakan arek Surabaya asli dan mulai berkecimpung di bidang fotografi mulai tahun 80-an.
“Ia mulai aktif berpameran pada tahun 1990-an dan banyak bergelut dengan foto hitam putih pada tempat-tempat yang jarang diperhatikan publik. Sebelumnya, Hari Yong pernah berpameran foto hitam putih di CCCL pada tahun 1995, bersama kelompok Density,” katanya.
Dikatakannya, selain gemar foto, HARI YONG juga seorang konsultan dan baru-baru ini menyelesaikan proyek pribadinya yang bertema, “Surabaya Koe” yang dimulai sejak tahun 2000.
“Pada pameran ‘Obyektif Surabaya, Lihat Sekitar Kita’ ini merupakan bagian dari proyek tersebut. Pameran kali ini akan memamerkan 30 foto hitam putih yang diambil dari proyek ‘Soerabaya Koe’ tersebut,” katanya.
Untuk memeriahkan pameran foto CCCL juga menggelar diskusi berjudul, “Surabaya, Kampung Besar”, Selasa, 13 Nopember dengan pembicara Ir BENNY POERBANTANOE, MSP (ahli tata kota), ANAS HIDAYAT, ST, MT (desain arsitektur) dan DR Ir JOSEF PRIJOTOMO M. Arch (kritikus arsitektur).
Selain itu juga digelar pemutaran film eksperimental selama pameran. Secara kontras, baik pada bentuk maupun latar belakangnya, namun sepaham dengan upaya HARI YONG, “Le démon de passage”, sebuah film eksperimental yang terinspirasi dari karya fotografi akan melengkapi pameran ini, dan membuat ikatan penyatu dengan pameran selanjutnya.(ipg)