“Awalnya aku nggak ngerti mesti bagaimana memvisualisasikan sebuah lagu, apalagi lagu daerah. Beberapa kali aku mendengarkan lagu Surilang Njot-enjotan itu. Sampai akhirnya aku memberanikan diri membuat visual diatas kertas. Tapi rasanya masih belum puas”.
ROSEY satu diantara mahasiswi Desain Komunikasi Visual (DKV), Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya, mengemukakan kesulitannya itu saat ditemui suarasurabaya.net, Sabtu (24/11) disela-sela pameran yang digelar di Galeri House of Sampoerna.
Lalu ROSEY meminta komentar dosen pembimbingnya sehubungan dengan kesulitan serta karya yang dibuatnya. “Ternyata menurut dosen pembimbingku masih kurang, dan harus keluar dari hati. Nggak perduli nanti bentuknya seperti apa. Yang penting tuangkan ide-ide dulu,” cerita ROSEY pada suarasurabaya.net.
ROSEY pun melanjutkan karyanya dengan menggoreskan segala ide yang terlintas dibenaknya seusai menikmati lagu Surilang Njot-enjotan sebagai lagu wajib yang harus divisualisasikannya. Hasilnya coretan-coretan serta komposisi warna yang saling bertubrukan.
“Waktu aku tunjukkan pada keluarga, mereka cuma tanya gambar apa ini. Aku sendiri nggak bisa menjelaskan, tapi justru oleh dosen pembimbingku karyaku dianggap cukup unik. Dan aku meraskan sebuah kebebasan dalam karya itu. Diluar dugaan masuk dalam pameran kali ini,” kata ROSEY penuh semangat.
Lagu daerah memang tidak banyak diangkat sebagai media promosi, bahkan cenderung terlupakan. Sekurangnya 46 karya yang dilengkapi dengan buku, poster serta CD hasil karya mahasiswa DKV UK Petra Surabaya tentang visualisasi lagu daerah tersebut dipamerkan di Galeri House of Sampoerna mulai 23 November sampai 10 Desember 2007 mendatang.(tok)
Teks foto:
-Visualisasi lagu daerah ditangan mahasiswa DKV UK Petra Surabaya.
Foto: TOTOK suarasurabaya.net