Sektor properti baru akan booming jika dua faktor terpenuhi. Pertama, pemerintah tidak menaikkan BBM hingga tahun 2008 dan kedua, bank tetap berani beri KPR dengan bunga dibawah BI Rate.
Demikian ungkap ZAENAL Direktur PT Citra Pamerindo yang juga Panitia Pelaksana Expo Properti 2007, menyikapi transaksi penjualan unit rumah terhadap pergerakan sektor properti di tahun 2008.
Pada suarasurabaya.net, Senin (03/12), ZAENAL mengatakan, saat ini pergerakan sektor properti sangat positif. Indikatornya, makin banyak bank menawarkan KPR dengan tingkat suku bunga hingga 7,7%. Padahal selama ini tingkat suku bunga jarang di bawah BI Rate.
“Biasanya, bunga KPR yang ditawarkan bank cukup tinggi. Sekarang dengan BI Rate 8,25%, bank berani beri KPR dengan tingkat suku bunga 7,7%. Mudah-mudahan kondisi ini bertahan hingga satu tahun ke depan,”ujarnya.
Kondisi yang kondusif sejak pertengahan 2007 ini, kata ZAENAL, berimbas pada kenaikan transaksi penjualan unit rumah pada pameran. Ia mencontohkan, saat berpameran Agustus lalu, transaksi mencapai Rp 110 milyar.
Untuk pameran akhir 2007 di AJBS Surabaya hingga 9 Desember mendatang, ZAENAL optimis, transaksi tembus Rp 100 milyar lebih. “Selama 3 hari kemarin, jumlah pengunjung lebih dari 2000 orang. Memang dari transaksi belum bisa diketahui tapi sudah ada indikator optimisme pencapaian target,”paparnya.
ZAENAL menilai efek domino yang dimunculkan dari kasus lumpur Lapindo sudah tidak signifikan berpengaruh terhadap bisnis properti. Di Sidoarjo sendiri, bisnis properti naik 10%-15% dibandingkan 1 tahun lalu.
Sementara transaksi pameran properti dua tahun lalu, tepatnya pertengahan 2005 hingga 2006, sebut ZAENAL, sempat drop hingga Rp 50 milyar. “Begitu lumpur Lapindo muncul, transaksi pameran turun 20%-40%. Padahal sebelumnya, akibat kenaikan BBM, sudah turun 10%. Tahun ini dan 2008, kita optimis sektor properti bergairah. Kita targetkan gelar 5 kali pameran,”pungkasnya. (tin)