Jumat, 22 November 2024

Asosiasi e-Sport Indonesia Berusaha Keras Jadi Anggota KONI

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Atlet e-Sport yang tergabung dalam Timnas Indonesia menjalani pelatihan di Golden Tulip Legacy di Surabaya, Kamis (24/10/2019). Foto: Denza suarasurabaya.net

Sejumlah prestasi telah diukir atlit e-Sport (olahraga elektronik) Indonesia di berbagai kejuaraan internasional. Namun, sampai sekarang, Asosiasi e-Sport Indonesia (IeSPA) ternyata belum jadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Sebanyak 21 atlet e-Sport yang tergabung dalam Timnas Indonesia menjalani pelatihan di Golden Tulip Legacy, di Surabaya, sejak beberapa waktu lalu. Hari ini, Kamis (24/10/2019), ada pejabat KONI pusat yang datang mendukung mereka.

Jacob Djoko Sarosa Kabid Organisasi KONI Pusat datang ke lokasi pelatihan atlet e-Sport Timnas untuk memberikan dukungan. Dia menegaskan, KONI akan terus mengikuti perkembangan e-Sports sejalan dengan kebijakan pemerintah.

Salah satunya, dengan mendorong agar IeSPA sebagai asosiasi olahraga elektronik Indonesia melengkapi seluruh kelayakan organisasi agar bisa segera menjadi anggota KONI.

“Saya mewakili pimpinan KONI datang karena pimpinan kami memiliki antusias juga mengikuti perkembangan e-Sports ini. Karena tidak bisa dipungkiri, ini fenomena baru yang tidak bisa dibendung,” katanya.

KONI, kata Jacob, mendukung penuh IeSPA agar segera melengkapi semua syarat administrasi sehingga layak menjadi pertimbangan untuk masuk sebagai anggota KONI.

Beberapa syarat administrasi yang perlu dipenuhi IeSPA untuk menjadi Anggota KONI di antaranya memiliki cabang minimal di separuh provinsi di Indonesia, memiliki AD/ART, dan sudah memiliki SK organisasi dari kementerian.

“Nanti puncaknya akan ditentukan dalam rapat seluruh anggota KONI, apakah IeSPA ini memang layak dan bisa menjadi anggota KONI. Jadi keputusan itu berdasarkan kajian semua anggota,” ujarnya.

Dia mengatakan, kalau semua syarat administrasi IeSPA itu sudah terpenuhi, KONI akan merapatkan kelayakan IeSPA ini bersama seluruh anggota dalam rapat keanggotaan tahun depan.

Eddy Lim Ketua IeSPA mengatakan, saat ini asosiasi yang sekarang mulai mendapat pengakuan sebagai federasi e-Sports di Indonesia itu tahun lalu memang belum memenuhi persyaratan.

“Tahun lalu itu kami baru punya cabang di 12 provinsi. Tapi tahun ini kami sudah ada di 20 provinsi di Indonesia. Ya, istilahnya, kami sedang merayu KONI supaya bisa menjadi anggotanya,” katanya.

Keanggotaan KONI, menurut Eddy, penting. Karena semua cabang olahraga di Indonesia adalah anggota KONI. Dia optimistis, dalam waktu dekat IeSPA jadi Anggota KONI, karena sekarang asosiasi itu sudah menjadi masuk Komite Olahraga Internasional (KOI).

“Kami sedang mempersiapkan semuanya. Kalau soal persyaratan administrasi, saya rasa kami sudah melengkapi semua. Termasuk AD/ART. Tinggal menunggu keputusan dari KONI,” ujarnya.(den/tin/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs