Sebanyak 124 wanita dari berbagai profesi unjuk karya lukisan dalam Pameran Lukisan Srikandi Nusantara di Graha Amerta.
Memperingati Hari Ibu 22 Desember lalu, 124 wanita menggelar pameran lukisan bertajuk Srikandi Nusantara, Kamis (27/12). Pameran ini diselenggarakan oleh Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Surabaya, Dharma Wanita Fakultas Kedokteran (FK) Unair, PKK Kota Surabaya, Ikatan Pelukis Wanita Cabang Surabaya dan Dharma Wanita Graha Amerta RSU dr. Soetomo.
Pameran lukisan yang berlangsung tanggal 27 Desember- 5 Januari ini bertempat di Graha Amerta dan tadi pagi dibuka oleh DYAH KATARINA BAMBANG D.H. , Ibu Walikota Surabaya. Acara juga dimeriahkan oleh atraksi anak-anak Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC). DYAH KATARINA juga turut memamerkan karya lukisnya yang berjudul Tulip yang dijual Rp 7.500.000,00
PENY SUTRISNO Ketua Panitia acara ini menyebutkan 124 wanita tersebut berasal dari berbagai kalangan. Baik ibu rumah tangga, pemula maupun mahasiswa. Pemeran ini sendiri bertujuan untuk melestarikan budaya, penyaluran hobi dan ajang bertemunya para pelukis wanita. Menurut PENY semua perempuan dapat memamerkan karyanya di acara ini. Pihaknya juga tidak mematok kriteria khusus atau seleksi lukisan.
“Pameran ini juga bisa menjadi terapi bagi pasien selain itu untuk menambah kepercayaan diri ibu-ibu yang memang sudah hobi melukis,” kata PENY yang juga memarkan lukisannya berjudul Perempoean I.
Selain para pelukis pemula hadir juga NUNUNG BACHTIAR satu diantara pelukis wanita Indonesia yang menghadirkan karya berjudul Still Life Biru. NUNUNG pada suarasurabaya.net mengaku sangat antusias mengikuti pameran ini. Ia mengatakan perkembangan pelukis wanita Indonesia sangat bagus.
NUNUNG berharap para ibu bisa lebih berkarya karena menurutnya melukis juga bisa menjadi teman di hari tua.”Melukis itu mudah, asal ada kemauan dan spirit,” tukasnya.
NENI satu diantara pengunjung berharap acara seperti ini sering diadakan dan ditambah dengan informasi sanggar-sanggar lukis agar masyarakat terutama wanita dapat menyalurkan bakatnya. Lukisan termahal dalam pameran ini berjudul Doa karya RIA dijual seharga Rp 25.000.000,00. Hasil seluruh penjualan akan didonasikan 10% pada YPAC. Selain itu pameran ini juga mendapat rekor MURI untuk pameran lukisan oleh pelukis wanita terbanyak yaitu 124 pelukis.(bir/edy)
Teks foto :
1. Satu diantara pengunjung melihat lukisan Doa yang merupakan lukisan termahal dalam pameran ini.
2. PENY SUTRISNO Ketua Panitia Pameran Lukisan Srikandi Nusantara di sebelah lukisan karyanya.
Foto : BIRGITTA suarasurabaya.net