Robikin Emhas Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengaku, banyak kiai di berbagai daerah yang memprotes keputusan Joko Widodo Presiden, lantaran jabatan Menteri Agama tidak diisi orang NU.
Hanya saja, karena NU bukan partai politik, sehingga tidak bisa menyampaikan langsung protes itu.
“NU bukan partai politik. Itu realitasnya banyak kiai dari berbagai daerah apalagi kiai kampung, menyampaikan tentang kementerian (Agama) yang ditanyakan. Tidak sediikit dari kiai yang mengungkapkan yang kami simpulkan kami tafsirkan sebagai bentuk kekecewaan,” ujar Robikin di Kantor PWNU Jatim, Jalan Masjid Al Akbar Surabaya, Kamis (24/10/2019) malam.
Robikin menegaskan, mengingat NU bukan partai politik, maka hanya bisa menyampaikan kepada publik terkait banyaknya protes dari kiai terkait jabatan Menag yang tidak diisi dari orang NU tersebut. Karena, kata dia, NU tidak sanggup langsung menyampaikan protes tersebut langsung ke Presiden.
“Nahdlatul Ulama sekali lagi bukan Parpol. Oleh karena itu peran kami hanya menyampaikan saja, karena kami tak sanggup memberikan penjelasan. Bukan domain kami,” kata Robikin.
Meski banyak para kiai kecewa, Robikin menyatakan NU tetap akan mendukung pemerintah, selama kebijakan yang diambil berpihak kepada rakyat.
Dia pun berharap, pemerintahan yang baru dibentuk ini, kehadirannya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, hingga tingkat terbawah.
“Kami ucapkan selamat bekerja kepada Presiden, Wakil Presdien dan para pembantunya. Semoga pemerintahan yang baru terbentuk kehadirannya dirasakan oleh rakyat, petani, nelayan, buruh UMKM, pelaku usaha, dan seluruh elemen masyarakat,” kata Robikin. (bid/tin/dwi)