Senin, 24 Februari 2025

Ingin Sukses MEA, SDM Wajib Bersertifikasi

Laporan oleh Restu Indah
Bagikan
Ilustrasi

Sumber Daya Masyarakat (SDM) di Indonesia belum sepenuhnya siap menghadapi MEA, Masyarakat Ekonomi Asean. Demikian penilaian Kresnayana Yahya pengamat Ekonomi dan Statistik menanggapi SS Today di Radio Suara Surabaya, Senin (4/1/2016).

Menurut Kresna, persiapan belum sistematis, profesional dan sustainable.

“Banyak profesi yang belum menjadi tumpuan pengembangan. Di pariwisata misalnya.. banyak pemandu yang belum tersertifikasi, staf F&B juga belum tersertifikasi dengan baik, sehingga belum terlihat kelasnya,” terang Kresna.

Kondisi inilah yang membuka peluang bagi SDM negara lain masuk ke Indonesia. Sedangkan, negara-negara lain mempersiapkan ini dengan baik. Seorang sopir saja kata Kresnayana sudah memiliki sertifikat profesi.

“Selain sertifikasi, SDM kita juga perlu penguasaan bahasa, pelayanan yang baik dan ini bisa menjadi bekal untuk berkomunikasi dengan narasumber. Di bidang pariwisata, driver pun harus tahu tempat-tempat bersejarah, pemandu wisata harus paham betul nilai-nilai historisnya, sebab itu yang akan dicari wisatawan, selama ini semua belum maksimal,” terangnya.

Di masa MEA nanti, sektor pariwisata yang bisa menjadi tumpuan bagi Indonesia, membutuhkan SDM yang pro aktif dan memiliki jiwa marketers dari semua liini.

“Wisata harus punya ambasador, pengelola event harus rajin memberikan tawaran-tawaran yang konstruktif. Penjaga toko, petugas bank, petugas Bandara, karyawan perusahaan taxi, Satpam,, semua harus dibekali dengan pengetahuan pariwisata seperti di Thailand,” kata pengamat ekononomi ini.

Selain Thailand, beberapa negara yang sudah mempersiapkan pariwisata di era perdagangan bebas dengan baik adalah Filipina. Disana, petugas hotel sudah menawarkan pengunjungnya pada makanan-makanan asli.

“Semua menyeluruh, masyarakat mengenalkan produk-produk dalam negeri. Di negara kita kan banyak, soto, sate, kare, rawon dan masih banyak lagi. Itu yang bisa kita jual. Dan yang paling penting itu tadi, soal sertifikasi. Sejauh ini karyawan belum menyadari pentingnya sertifikasi, sementara perusahaan sendiri belum mengedukasi bahwa sertifikasi itu sangat penting,” tegasnya. (rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Surabaya
Senin, 24 Februari 2025
25o
Kurs