Pemerintah Jawa Timur akan mempercepat proses pembangunan double runway serta terminal tiga Bandar Udara Internasional Juanda. Sayangnya, proses pembangunan saat ini masih menemui beberapa kendala.
“Salah satu kendalanya adalah adanya tiang sutet tegangan tinggi. Besok untuk sutet ini saya akan ketemu PLN agar bisa dipindah,” kata soekarwgo, Gubernur Jawa Timur ketika ditemui usai memimpin apel pagi di kantornya, Senin (4/1/2016).
Selain PLN, juga ada kendala yaitu banyaknya pengusaha yang menguasai tanah di kawasan itu yang ternyata sudah mengantongi izin dari Bupati Sidoarjo.
“Sudah ada izin yang dikeluarkan Bupati, ini harus ketemu Pak Bupati agar peruntukannya diubah, izinnya harus direvisi karena tanah di daerah itu diperlukan untuk perluasan bandara,” ujarnya.
Soekarwo juga mengatakan, pembangunan double runway ini akan diperuntukkan untuk menampung 70 juta penumpang pertahun dan akan dilengkapi dengan 164 garbarata sehingga Juanda akan menjadi terminal terluas di Asia Tenggara.
Sementara itu Wahid Wahyudi Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur mengatakan, pembangunan terminal 3 dan double runway ini akan akan berada di sebelah timur terminal 1.
Luas lahan yang dibutuhkan untuk perluasan bandara mencapai 2 ribu hektare. Nantinya di kawasan ini juga akan ada kawasan terintegrasi seperti kawasan perdagangan, perumahan dan perkantoran seluas 2 ribu hektare, sehingga total lahan yang akan digunakan adalah 4 ribu hektare.
Sementara pembangunan double runway sendiri nantinya 60 persen pembangunannya akan berada di laut sehingga tidak membutuhkan banyak pembebasan lahan. (fik/dwi)