Sabtu, 23 November 2024

Dilarang Menikahi Putrinya, Calon Mertua Dibunuh Lalu Dibuang

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Angga (baju tahanan merah) saat memperagakan cara membunuh Murni calon mertuanya. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Misteri mayat perempuan yang dibuang di Kelurahan Ledug, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan pada 29 Desember 2015 lalu, akhirnya terpecahkan. Mayat perempuan yang diketahui bernama Murni (50), warga Baratajaya Gubeng Surabaya itu dibunuh oleh calon menantunya sendiri karena tidak diizinkan menikahi Veve putri korban.

Kasus ini terungkap setelah tim Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya melacak beberapa jejak pelarian tersangka, usai membunuh dan membuang jasad korban. Tersangka bernama Angga (31) Warga Rungkut Menanggal Harapan ditangkap pada Jumat 1 Januari 2016.

AKBP Takdir Matanette Kasatreskrim Polrestabes Surabaya mengatakan, pengungkapan kasus pembunuhan ini setelah ada kepastian bahwa mayat yang ditemukan di perkebunan Cengkih di Tretes itu adalah Murni warga Surabaya. Dari situ kemudian, polisi memburu pelaku. Berbekal label kaos yang dikenakan korban, identitas Angga pun terdeteksi.

“Tersangka diketahui dari rekaman CCTV sebuah minimarket di Gresik, tempatnya membeli kaos untuk mengganti pakaian korban agar tidak ketahuan,” ujar Matanette di Mapolrestabes, Senin (4/1/2016).

Menurut Takdir, tersangka tega membunuh calon mertuanya sendiri karena marah tidak direstui untuk menikah dengan Veve meski sudah menikah siri. Bahkan, Murni juga menolak ketika Angga meminta hak asuh atas anak lelaki berusia 2 tahun yang merupakan darah daging Angga bersama Veve.

“Tersangka marah dan membunuh korban,” kata Matanette.

Di hadapan penyidik Angga sempat memperagakan cara menghabisi korban. Angga mengaku setelah menjemput korban dengan mobil Daihatsu Xenia, kemudian membawanya ke pelataran parkir sebuah rumah makan di Jl Kertajaya. “Mobil saya parkir ke dalam rumah makan ayam goreng Malioboro,” kata Angga kepada penyidik.

Karena di rumah makan itu kebetulan sepi, Angga langsung beraksi dengan membenturkan kepala korban ke dashboard mobil. Setelah itu dia mencekik korban hingga kehabisan napas.

Begitu korban tewas, Angga sudah berniat untuk membuang jasadnya ke luar kota. Maka dia pun memutuskan untuk pergi ke Lamongan. “Recananya saya buang di sekitar WBL. Tapi saat itu posisinya ramai,” jelas pria yang bekerja di sebuah dealer mobil itu.

Tak mau ambil risiko, akhirnya Angga mengubah haluan dan memilih kawasan Tretes Pasuruan untuk membuang jasad Murni. Sebelum berangkat ke Tretes, Angga terlebih dulu mampir ke sebuah minimarket. Di minimarket itu, dia membeli kaos untuk korban.

Usai mengganti pakaian korban dengan kaos yang baru dibelinya, Angga kemudian mengatur posisi duduk korban di dalam mobil dengan sedikit mengundurkan kursi korban. Dia membuat seolah korban sedang tertidur. “Kursi ini saya mundurkan biar tidak terlalu menyolok,” katanya.

Setelah sekitar dua jam setengah perjalanan Lamongan-Tretes, Angga tiba di sebuah kebun cengkih. Dia kemudian, membopong Murni lantas digeletakkan begitu saja di semak-semak perkebunan cengkih.(bid/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs