Sabtu, 23 November 2024

Dishub Siapkan Rekayasa Atasi Macet di Bundaran Dolog

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Polisi saat melakukan pengaturan arus lalu lintas di Bundaran Dolog Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (19/8/2013) lalu. Foto: Dok. suarasurabaya.net

Frontage Road sebelah barat Jalan Ahmad Yani masih belum tuntas dalam hal pembebasan lahan. Dishub belum sepenuhnya membuka jalan itu, menunggu pembebasan lahan oleh Dinas PU Bina Marga.

Akibatnya, beban jalan Ahmad Yani di jam-jam padat kendaraan belum bisa terurai. Kepadatan akan terjadi ketika pengendara menumpuk di depan Kantor Depot Logistik (Dolog) atau seputar Taman Pelangi.

Untuk mengantisipasi hal ini, Dishub Surabaya akan memberlakukan simpang baru di Jalan Jemur Handayani I, di frontage road sisi timur.

Irvan Wahyu Drajat Plt Kepala Dishub Kota Surabaya mengatakan, ini untuk mengurai kendaraan yang melintasi rel kereta api Jalan Jemur Ngawinan yang relatif sempit.

“Masih banyak kendaraan yang crossing dari Jalan Jemur Ngawinan melalui rel kereta api ke Bundaran Dolog sehingga terjadi bottle neck (jalan menyempit,red),” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Selasa (5/1/2016).

Menurutnya, kecenderungan pengendara ini salah satu penyebab kemacetan. Sebab itulah dalam waktu dekat Dishub Surabaya akan menyesuaikan simpang baru Jalan Jemur Handayani I.

Nantinya, pengendara dari Jalan Jemur Ngawinan yang hendak menuju ke utara, ke tengah kota, melalui Bundaran Dolog, tidak bisa langsung melintas ke rel kereta api. Harus berputar dulu melalui simpang baru ini.

Sementara untuk frontage road sebelah barat, Wahyu mengatakan, Dishub harus menunggu penyelesaian fisik oleh Dinas PU Bina Marga untuk penerapan rekayasa lalu lintas.

“Otomatis, semua rekayasa lalu lintas, baik perambuan, permarkahan, dan papan informasi penunjuk jalan harus menunggu bangunan fisik selesai. Minimal sampai Injoko,” katanya.

Meski demikian, Wahyu mengatakan rekayasa lalu lintas sebenarnya sudah dilakukan sebagian. Bersama Kepolisian dan Satpol PP, Dishub mengatur jalur mana yang bisa dibuka dan ditutup.

“Tidak bisa kami buka semua, karena akan bottle neck di bangunan-bangunan yang belum terbebaskan. Yang sudah kami fungsikan untuk mengurangi beban jalan depan Hotel Pavilio sampai ke Injoko,” ujarnya.

Dishub juga tidak bisa memutuskan untuk menutup semua ruas frontage road yang belum tuntas itu. “Karena masih ada tempat usaha yang harus kita fasilitasi,” ujarnya.

Selain itu, akses jalan menuju Menanggal serta ke Masjid Agung Surabaya adalah ruas yang harus dibuka oleh Dishub. Sistem yang diberlakukan pun buka tutup.

Adapun beberapa persil di Frontage Road Barat yang belum terbebaskan, yang paling utama adalah SPBU di Jalan Ahmad Yani. “Itu krusial,” kata Irvan.

Selain itu, persil lainnya adalah kantor Dolog dan dinas pertanian, sebagian lahan Polda Jatim, serta Universitas Bhayangkara. (den/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs