Anies Baswedan Mendikbud menyebut Edhi Soenarso, salah satu maestro pematung Indonesia yang wafat Senin (4/1/2016) sebagai Empu Ageng Seni.
“Kami turut belasungkawa atas berpulangnya maestro terbaik Indonesia, Empu Ageng Seni Edhi Soenarso,” kata Mendikbud saat melayat di rumah duka, Selasa (5/1/2016).
Anies mengaku mengenal sosok Edhi Soenarso saat ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Anies bersama-sama teman-temannya sering bermain dan menyaksikan proses pembuatan patung di bengkel milik almarhum, yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari rumah Anies di Yogyakarta.
“Kami mengenal sosok seniman dan pemilik bengkel patung itu saat SD. Ia mungkin tidak kenal kita, namun kami ketika itu suka melihat ke bengkel patungnya, ia tidak melarang kami dan membiarkan kami untuk melihat dari dekat. Itu sangat mengesankan,” kenang Mendikbud.
Menurut Anies, almarhum merupakan salah satu sosok maestro yang dapat diteladani. “Melihat seluruh rangkaian hidup dan karyanya, layaklah gelar Empu Ageng Seni diberikan kepada almarhum,” kata Mendikbud.
Hal yang dapat diteladani oleh para pemuda dari almarhum yaitu, untuk menghasilkan karya besar, tidak muncul begitu saja, tetapi melalui kerja keras, kreativitas dan mencintai dengan sepenuh hati terhadap bidang yang almarhum geluti, yakni dasar-dasar seni patung modern Indonesia di awal masa perkembangannya.
Selain sebagai maestro pematung, Edhi Sunarso ikut ambil bagian dalam bela negara dengan bertaruh nyawa mengangkat senjata sebagai anggota pasukan Samber Nyawa Divisi I, Batalyon III, dan Resimen V Siliwangi. Pada usia 14 tahun, Edhi Sunarso sudah pernah mendekaman di penjara tentara kerajaan Belanda, KNIL, sebagai tawanan perang. Tapi penjara tak membuatnya kapok berjuang merebut kemerdekaan.
Darah seorang pejuang dan darah sebagai seorang pecinta seni rupa mengalir jadi satu dalam jiwa almarhum. “Selamat jalan empu,” kata Mendikbud.
Perlu diketahui, Edhi Soenarso (84), salah satu maestro pematung Indonesia meninggal dunia karena sakit, Senin (4/1/2016). Pemakaman dilakukan dengan Upacara Militer di Makam Seniman Girisapto Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (5/1/2015) siang.
Beberapa karya besar almarhum adalah Tugu Selamat Datang yang bediri tegak di bundaran air mancur Jakarta, Monumen Tugu Muda di Semarang dan Monumen Yos Sudarso di Biak, Papua.
Sedangkan diorama yang karya almarhum adalah sejarah di Monumen Nasional (Monas) Jakarta dan diorama sejarah di Museum Tugu Pahlawan Surabaya.(jos/iss/ipg)